Kompetensi
|
Capaian
Pembelajaran
|
Indikator
Esensial
|
||||||||||||||
Perencanaan
pembelajaran
|
Merumuskan indikator kompetensi dan capaian pembelajaran
berdasarkan standar kompetensi lulusan
|
1.
Dengan mencermati standar kompetensi lulusan peserta dapat
merumuskan indikator kompetensi
1.
|
||||||||||||||
Soal
|
||||||||||||||||
1.
Pada
rancangan pembelajaran terdapat contoh kompetensi dasar yaitu mengidentifikasi
jenis, sifat, dan fungsi bahan alam dari tanaman untuk produk karya seni rupa
dan kriya, maka
rumusan indikator yang bisa dikembangkan guru pada tingkatan kognitif
mencipta (C6) yang tepat, adalah….
A. Mengelompokan bahan alam dari tanaman pandan untuk
produk karya seni rupa
B.
Menyebutkan fungsi tanaman pandan untuk
produk karya seni rupa
C.
Menjelaskan sifat tanaman pandan untuk
produk karya seni rupa
D. Membedakan
sifat tanaman pandan dengan tanaman suji untuk produk karya seni rupa
E.
Membuat produk karya sei rupa dari
tanaman pandan
|
||||||||||||||||
Pembahasan
|
||||||||||||||||
Untuk
menjawab soal tersebut peserta
harus memahami tingkatan kognitif
dengan kata kerja operasionalnya
contoh;
Kata kerja
operasional
“membuat” termasuk dalam tingkatan kognitif C6 (Mencipta).
|
||||||||||||||||
Jawaban: E
|
Kompetensi
|
Capaian Pembelajaran
|
Indikator Esensial
|
||||||||||||
Perencanaan
pembelajaran
|
Merumuskan indikator kompetensi dan capaian pembelajaran
berdasarkan standar kompetensi lulusan
|
2. Berdasarkan rumusan
indikator kompetensi peserta dapat merumuskan capaian pembelajaran (tujuan
pembelajaran)
|
||||||||||||
Soal
|
||||||||||||||
2.
Pada
sebuah rancangan pembelajaran (RPP) tertulis contoh rumusan indikator
kompetensi yaitu “menjelaskan kondisi operasi sistem dan komponen perangkat keras”,
jika seorang pendidik akan menyusun menjadi tujuan pembelajaran maka rumusan
yang tepat adalah….
A.
Setelah
melaksanakan proses pembelajaran melalui praktik, siswa dapat menjelaskan kondisi operasi sistem dan komponen
perangkat keras berupa komponen input, proses dan output
B.
Setelah
melaksanakan proses pembelajaran dan menggali informasi melalui diskusi,
siswa dapat menjelaskan kondisi
operasi sistem dan komponen perangkat keras secara benar
C.
Siswa
dapat menjelaskan kondisi operasi sistem dan
komponen perangkat keras berupa komponen input, proses dan output secara
benar
D.
Menjelaskan kondisi
operasi sistem dan komponen perangkat keras komponen input, proses dan output
tanpa melihat catatan
E.
Setelah
melaksanakan proses pembelajaran dan menggali informasi melalui diskusi,
materi kondisi operasi sistem dan komponen
perangkat keras secara benar tanpa melihat catatan.
|
||||||||||||||
Pembahasan
|
||||||||||||||
Unsur-unsur
dalam merumuskan tujuan pembelajaran
hendaknya memenuhi
kaidah ABCD yaitu;
|
||||||||||||||
Jawaban: B
|
Kompetensi
|
Capaian Pembelajaran
|
Indikator Esensial
|
||||||||||||||||
Perencanaan pembelajaran
|
Menetapkan materi, proses, sumber, media, penilaian, dan
evaluasi pembelajaran
|
3. Berdasarkan capaian
pembelajaran (tujuan pembelajaran) yang telah dirumuskan, peserta dapat
menetapkan materi pembelajaran yang diperlukan
|
||||||||||||||||
Soal
|
||||||||||||||||||
3.
Pada saat menyusun perencanaan pembelajaran pokok materi tentang
Unggas, seorang guru merumuskan tujuan pembelajaran agar siswa dapat
mendefinisikan hewan unggas, mengelompokan dan membedakan jenis-jenis unggas.
Adapun pilihan strategi pembelajaran untuk menjelaskan materi kepada siswa
tersebut yaitu strategi pembelajaran deduktif. Mendasarkan tujuan dan
strategi pembelajaran tersebut mencerminkan ragam pengetahuan yang jenisnya….
A.
Fakta
B.
Prosedur
C.
Keterampilan
D.
Konsep
E.
Prinsip
|
||||||||||||||||||
Pembahasan
|
||||||||||||||||||
Berikut merupakan tabel untuk
mempermudah dalam
menentukan jenis materi
Tujuan pembelajaran yang meminta siswa dapat mendefinisikan hewan unggas, mengelompokan
dan membedakan jenis-jenis unggas termasuk jenis materi berupa konsep
|
||||||||||||||||||
Jawaban: D
|
Kompetensi
|
Capaian Pembelajaran
|
Indikator Esensial
|
Perencanaan pembelajaran
|
Menetapkan materi, proses, sumber, media, penilaian, dan
evaluasi pembelajaran
|
4. Berdasarkan capaian
pembelajaran (tujuan pembelajaran) yang telah dirumuskan dan materi yang
ditentukan, peserta dapat menetapkan proses pembelajaran yang sesuai.
|
Soal
|
||
4.
Perencanaan pembelajaran yang menenkankan pada proses
keterlibatan peserta didik secara penuh untuk dapat menemukan materi yang
dipelajari dan dihubungkan dengan situasi kehidupan sehari-hari sehingga
mendorong peserta didik dapat menerapkan dalam kehidupan mereka, pilihan strategi pembelajaran yang tepat yaitu….
A.
Kooperatif
B.
Inkuiri
C.
Problem solving
D.
Discovery
E.
Kontekstual
|
||
Pembahasan
|
||
Untuk
menjawab soal di atas peserta harus memahami model-model pembelajaran dan
karateristiknya, seperti;
·
Kooperatif adalah suatu
strategi pembelajaran yang terstruktur secara sistematis di mana siswa-siswa bekerjasama dalam kelompok-kelompok kecil
dengan anggota antara empat sampai lima orang secara heterogen untuk mencapai
tujuan-tujuan bersama
·
Problem solving merupakan kerangka konseptual
tentang proses pembelajaran yang menggunakan masalah-masalah riil dalam kehidupan nyata (otentik), bersifat
tidak tentu, terbuka dan mendua untuk merangsang dan menantang siswa berpikir
kritis untuk memecahkannya.
·
Inkuiri
adalah proses untuk memperoleh dan mendapatkan
informasi dengan melakukan observasi
atau eksperimen guna mencari jawaban maupun memecahkan masalah terhadap pertanyaan atau rumusan masalah
dengan menggunakan berpikir kritis dan logis
·
Discovery learning adalah model pembelajaran yang
melibatkan siswa secara aktif
untuk mencari dan menyelidiki suatu permasalahan sehingga siswa dapat
menyimpulkan konsep dari pembelajaran yang telah dipelajari
·
Kontektual (Contextual Teaching and
Learning) adalah konsep belajar yang mengaitkan antara materi yang
diajarkan-nya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang
dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari.
|
||
Jawaban: E
|
Kompetensi
|
Capaian Pembelajaran
|
Indikator Esensial
|
Perencanaan
pembelajaran
|
Menetapkan materi, proses, sumber, media, penilaian, dan
evaluasi pembelajaran
|
5. Berdasarkan capaian
pembelajaran (tujuan pembelajaran) yang telah dirumuskan dan materi yang
ditentukan, peserta dapat menetapkan sumber belajar/media pembelajaran yang
diperlukan.
|
Soal
|
||
5. Saat merancang pembelajaran seorang
guru ingin menyederhanakan konsep/prinsip /hukum yang kompleks sehingga dapat
memperjelas penyajian pesan secara tertulis, media apa yang paling tepat
dipilih oleh guru tersebut....
A.
Bagan
B.
APE (Alat Permaian Edukadif)
C.
Flip
Chart
D. Foto
E.
Gambar
|
||
Pembahasan
|
||
Untuk menjawab soal ini, peserta
harus memahami pengertian, jenis, keunggulan dan kelemahan masing-masing
media pembelajaran;
1. Media foto
Kelebihan
§ Sifatnya
konkret, menunjukkan pokok masalah dibanding media verbal.
§ Dapat
mengatasi batasan ruang dan waktu.
§ Mengatasi
keterbatasan pengamatan
§ Dapat
memperjelas suatu masalah
§ Murah
harganya dan gampang didapat serta digunakan.
Kelemahan:
§ Hanya
menekankan persepsi indera mata
§ Gambar
/foto yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan pembelajaran
§ Ukurannya
sangat terbatas untuk kelompok besar.
Syarat
pembuatan media foto yang baik:
§ Autentik
§ Sederhana
§ Ukuran
relatif (menyesuaikan
ruang)
§ Mengandung
gerak atau perbuatan
§ Gambar
hendaklah bagus dari sudut seni
2. Sketsa
Sketsa
adalah gambar yang sederhana, draft kasar yang melukiskan bagian-bagian
pokoknya tanpa detail. Sketsa, selain dapat memeperjelas penyampaian pesan,
menghindari verbalisme, menarik perhatian siswa, harganyapun tak perlu
dipersoalkan sebab media ini dibuat langsung oleh guru. Sketsa, yang dibuat
secara cepat sementara guru menerangkan dapat pula dipakai untuk tujuan
tersebut.
3. Diagram
Sebagai
suatu gambar sederhana yang menggunakan garis-garis dan simbol, diagram, atau
skema menggambarkan struktur dari obeyeknya secara garis besar, menunjukkan
hubungan yang ada antar komponennya atau sifat-sifat proses yang terjadi.
Ciri-ciri diagram yang perlu
diketahui:
§ bersifat
simbolis dan abstrak sehingga kadang sulit dimengerti
§ untuk
dapat membaca diagram seoarang harus punya latar belakang tentang apa yang
didiagramkan
§ walaupun
sulit dimengerti, karena sifatnya yang padat, diagram dapat memperjelas arti
Diagram yang baik sebagai media
pendidikan:
§ Benar,
digambar rapi, diberi titel, label dan penjelasan-penjelasan yang perlu.
§ Cukup
besar dan ditempatkan secara strategis
§ Penyusunanya
disesuaikan dengan pola membaca yang umum, dari kiri ke kanan, dan dari atas
ke bawah.
4. Bagan/chart
Seperti
halnya media grafis yang lain, fungsinya yang pokok adalah menyajikan
ide-ide atau konsep yang sulit disampaikan secara tertulis atau secara.
Syarat
bagan yang baik,
adalah:
§ Dapat
dimengerti anak
§ Sederhana
dan lugas, tidak rumit dan berbelit-belit
§ Diganti
pada waktu-waktu tertentu agar tetap termasa juga tidak kehilangan daya tarik.
Contoh: bagan organisasi, bagan
alur siklus air
5. Grafik
Sebagai
suatu media visual, grafik adalah gambar sederhana yang menggunakan
titik-titik, garis atau gambar. Grafik disusun berdasarkan
prinsip-prinsip matematik dan menggunakan data-data komparatif.
Kelebihan
grafik sebagai media adalah:
§ Bermanfaat
untuk mempelajari dan mengingat data-data kuantitatif dan hubungan-hubungannya.
§ Memungkinkan
secara cepat kita mengadakan analisis, interpretasi, dan perbandingan anatara
data-data yang disajikan baik dalam hal ukuran, pertumbuhan dan arah.
§ Penyajian
data grafik: jelas, cepat, menarik, ringkas, dan logis.
Media grafis
dikatakan baik, jika memenuhi ketentuan sebagai berikut:
§ Jelas
untuk dilihat seluruh kelas
§ Hanya
menyajikan satu ide setiap grafik
§ Ada
jarak/ruang kosong antara kolom-kolom bagiannya
§ Warna
yang digunakan kontras dan harmonis
§ Berjudul
dan ringkas
§ Sederhana
§ Mudah
dibaca
§ Praktis,
mudah diatur
§ Menggambarkan
kenyataan/realisme
§ Menarik
§ Jelas
dan tak memerlukan informasi tambahan
§ Teliti
6. APE
Alat permainan
edukatif (APE) adalah alat yang digunakan oleh anak untuk bermain sambil
belajar artinya alat dan bermain itu sendiri merupakan sarana belajar yang
menyenangkan. Anak tidak akan bosan-bosan bermain, di samping itu dengan
bermain akan membawa anak kepada pengalaman yang positif dalam segala aspek,
seperti aspek pengembangan keimanan dan ketakwaan, daya pikir, daya cipta,
kemampuan olah tubuh (jasmani)”.
|
||
Jawaban: A
|
Kompetensi
|
Capaian Pembelajaran
|
Indikator Esensial
|
Perencanaan
pembelajaran
|
Menetapkan materi, proses, sumber, media, penilaian, dan
evaluasi pembelajaran
|
6.
Berdasarkan capaian pembelajaran (tujuan pembelajaran) dan
proses pembelajaran yang telah ditentukan, peserta dapat menetapkan jenis
evaluasi yang tepat
|
Soal
|
||
6.
Seorang
guru merancang evaluasi dengan mendasarkan pada indikator dan tujuan
pembelajaran yang sudah ditentukan di RPP. Evaluasi tersebut dimaksudkan
untuk menentukan hasil dan kemajuan belajar siswa, maka jenis evalausi yang
tepat dipilih oleh guru adalah….
A.
Evaluasi
formatif
B.
Evaluasi
sumatif
C.
Evaluasi
selektif
D.
Evaluasi
diagnostik
E.
Evaluasi
penempatan
|
||
Pembahasan
|
||
Jenis
evaluasi berdasarkan tujuan
Jenis
evaluasi berdasarkan sasaran
Jenis
evaluasi berdasarkan lingkup kegiatan pembelajaran
Jenis
evaluasi berdasarkan objek dan subjek evaluasi
Berdasarkan objek:
Berdasarkan subjek:
|
||
Jawaban: B
|
Kompetensi
|
Capaian Pembelajaran
|
Indikator Esensial
|
Perencanaan
pembelajaran
|
Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai silabus
|
7. Dengan mencermati
silabus, peserta dapat menganalisis keterkaitan antar komponen silabus
|
Soal
|
||
7.
Seorang Guru mencari materi dan media dari internet saat
menyusun rencana pembelajaran (RPP), materi dan media tersebut akan
disampaikan pada proses pembelajaran dengan maksud agar siswa tidak mengalami
kesulitan memahami pelajaran. Langkah apa yang harus dilakukan oleh seorang
Guru saat memilih materi pelajaran….
a.
Mengidentifikasi
aspek-aspek yang terdapat dalam kompetensi inti, kompetensi dasar, dan
indikator
b.
Menganalisis potensi peserta didik; relevansi dengan
karakteristik daerah; dan struktur keilmuan
c.
Menyesuaikan dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional,
sosial, dan spritual peserta didik
d.
Melihat kebermanfaatan bagi peserta didik; aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi
pembelajaran
e.
Relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan
lingkungan, alat dan sumber bahan, dan alokasi waktu
|
||
Pembahasan
|
||
Langkah-langkah
dalam memilih materi pelajaran
·
Mengidentifikasi
aspek-aspek yang terdapat dalam kompetensi inti, kompetensi dasar, dan
indikator
·
Mengidentifikasi
jenis-jenis materi pelajaran
·
Memilih
materi pembelajaran yang sesuai atau relevan dengan KD dan indicator
pencapaian
·
Memilih
sumber materi pelajaran
Sementara
·
Potensi peserta didik, relevansi dengan karakteristik daerah,
dan
struktur keilmuan
·
Tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan
spritual peserta didik
·
Kebermanfaatan bagi peserta didik, aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi
pembelajaran
·
Relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan
lingkungan, alat dan sumber bahan, dan alokasi waktu
Bukan termasuk langkah-langkah memilih materi tetapi prinsip
dalam memilih materi
|
||
Jawaban: A
|
Kompetensi
|
Capaian Pembelajaran
|
Indikator Esensial
|
Perencanaan
pembelajaran
|
Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai silabus
|
8.
Dengan mencermati silabus yang telah ditentukan, peserta dapat
menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan tepat
|
Soal
|
||
8. Dengan mencermati silabus, seorang guru
akan merancang pelaksanaan pembelajaran (RPP). Sebagaimana
yang tertuang dalam Permendikbud
RI No 22 tahun 2016 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mencakup
sekurang-kurangnya....
A. Kompetesi inti, kompetensi dasar,
tujuan pembelajaran, materi ajar, model pembelajaran, metode pembelajaran,
strategi pembelajaran, dan penilaian hasil belajar
B. Identitas mata pelajaran, standar
kompetensi, kompetensi dasar,
materi ajar, model pembelajaran, metode pengajaran, sumber belajar, penilaian
hasil belajar, dan bobot penilaian hasil belajar
C. Standar kompetensi, kompetensi
dasar, metode pengajaran, media pembelajaran, sumber belajar, langkah
pembelajaran, tes hasil belajar, dan kunci jawaban tes
D. Identitas mata pelajaran, tujuan
pembelajaran, materi ajar, model pembelajaran, media, sumber belajar, langkah
pembelajaran, dan penilaian hasil belajar
E. Identitas sekolah, identitas mata
pelajaran, tujuan pembelajaran, materi ajar,
media, sumber belajar, langkah pembelajaran, dan penilaian hasil
belajar
|
||
Pembahasan
|
||
Permendikbud No 22
tahun 2016 tentang standar proses pendidikan dasar dan menengah menjelaskan
bahwa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk
satu pertemuan atau lebih. RPP
dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD).
RPP disusun berdasarkan KD atau
subtema yang dilaksanakan satu kali
pertemuan atau lebih. Dalam Permendikbud No 22 tahun 2016, secara tegas
menjelaskan komponen minimal RPP terdiri atas:
a.
Identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan;
b.
Identitas mata pelajaran atau tema/subtema, mencakup: 1)
kelas/semester, 2) materi pokok, dan 3) alokasi waktu ditentukan berdasarkan
keperluan untuk pencapaian KD dan beban belajar, dengan mempertimbangkan
jumlah jam pelajaran yang tersedia dalam silabus dan KD yang harus dicapai;
c.
Kompetensi Dasar, adalah sejumlah kemampuan minimal yang harus
dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan
penyusunan indikator pencapaian kompetensi. Kompetensi dasar dalam RPP,
merujuk kompetensi dasar yang tercantum dalam silabus;
d.
Indikator pencapaian kompetensi adalah perilaku yang dapat
diukur dan/atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar
tertentu. Indikator pencapaian kompetensi menjadi acuan penilaian mata
pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi disusun guru dengan merujuk
kompetensi dasar. Dengan pertimbangan tertentu, guru dapat menentukan
tingkatan indikator lebih tinggi dari kompetensi dasar (kemampuan minimal)
yang ditentukan silabus. Pertimbangan tertentu yang dimaksud, antara lain:
agar lulusan memiliki nilai kompetitif, atau kelengkapan fasilitas
laboratorium lebih baik dari satuan pendidikan sejenis. Indikator pencapaian
kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat
diamati dan/atau diukur, yang mencakup kompetensi pengetahuan (kognitif),
sikap (afektif) dan keterampilan (psikomotor);
e.
Tujuan Pembelajaran dirumuskan lebih spesifik atau detail dengan
merujuk indikator pencapaian kompetensi. Jika cakupan dan kedalaman materi
pembelajaran sudah tidak dapat dijabarkan lebih detail dan spesifik lagi,
maka tujuan pembelajaran disusun sama persis dengan indikator pencapaian kompetensi.
f.
Materi pembelajaran memuat fakta, konsep, prinsip dan prosedur
yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir pokok bahasan/sub pokok
bahasan sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi. Materi
pembelajaran secara lengkap dalam bentuk Lembar Kerja Peserta Didik dapat
dilampirkan.
g.
Model/Metode pembelajaran, model pembelajaran (lebih luas dari
metode, dan mempunyai sintak jelas) digunakan guru untuk mewujudkan proses
pembelajaran dan suasana belajar yang mengaktifkan peserta didik untuk
mencapai kompetensi dasar. Penggunaan model pembelajaran hendaknya
mempertimbangkan karakteristik peserta didik, dan karakteristik materi
pembelajaran. Untuk
memperkuat pendekatan ilmiah (scientific), tematik terpadu (tematik
antar matapelajaran), dan tematik
(dalam suatu mata pelajaran) perlu diterapkan pembelajaran berbasis penyingkapan/penelitian (model pembelajaran discovery/inquiry). Untuk mendorong kemampuan berpikir peserta
didik abad 21, baik secara individual maupun kelompok maka sangat disarankan
menggunakan model pembelajaran
berbasis pemecahan masalah (problem based learning).
Untuk menstimulan kemampuan ketrampilan dan berkarya peserta didik, baik
secara individual maupun kelompok, maka pemilihan model pembelajaran berbasis
proyek sangat tepat. Tentunya para guru harus memahami berbagai model
pembelajaran lain yang dapat mengaktifkan pengalaman belajar peserta didik.
h.
Media Pembelajaran, berupa alat bantu guru untuk
menyampaikan materi pembelajaran, agar peserta didik termotivasi, menarik
perhatian, dan berminat mengikuti pelajaran.
Jenis-jenis media pembelajaran dan karakterisnya, perlu dipahami pada guru,
sehingga pemilihan media pembelajaran dapat mengoptimalkan perhatian dan
hasil belajar peserta didik.
i.
Sumber belajar, dapat berupa buku cetak, buku elektronik, media
yang berfungsi sebagai sumber belajar, peralatan, lingkungan belajar yang
relevan;
j.
Langkah-langkah kegiatan pembelajaran, serangkaian aktivitas
pengelolaan pengalaman belajar siswa, melalui tahapan pendahuluan, inti dan
penutup. Pada tahapan pendahuluan, guru melakukan kegiatan: 1) memimpin doa
dan mempresensi kehadiran peserta didik, 2) memberikan apersepsi, 3)
menyampaikan tujuan pembelajaran, dan 4) memotivasi peserta didik. Pada
tahapan inti, guru mengelola pembelajaran merujuk pada sintak (prosedur)
model pembelajaran yang dipilihnya. Tahapan penutup, guru melakukan kegiatan:
1) rangkuman materi pembelajaran, 2) penilaian, dan 3) tindak lanjut
pembelajaran berikutnya.
k.
Penilaian, penilaian proses belajar dan hasil belajar dikembangkan
oleh guru, dilakukan dengan prosedur:
1.
menetapkan tujuan penilaian dengan mengacu
pada RPP yang
telah disusun;
2.
menyusun kisi-kisi penilaian;
3.
membuat instrumen penilaian
serta pedoman penilaian;
4.
melakukan analisis kualitas instrumen penilaian;
5.
melakukan penilaian;
6.
mengolah, menganalisis, dan
menginterpretasikan
hasil penilaian;
7.
melaporkan hasil penilaian;
dan
8.
memanfaatkan laporan hasil penilaian.
|
||
Jawaban: E
|
Kompetensi
|
Capaian Pembelajaran
|
Indikator Esensial
|
Melaksanakan pembelajaran
|
Melaksanakan pembelajaran dengan
mewujudkan suasana dan proses pembelajaran yang sesuai dengan kaidah
pedagogik untuk memfasilitasi pengembangan potensi diri dan karakter siswa
|
9. Melalui paparan kasus,
peserta dapat memberikan pilihan pemecahan masalah pelaksanaan pembelajaran
untuk mengembangkan potensi siswa.
|
Soal
|
||
9. Seorang guru senior mengajar
siswanya dengan metode diskusi dan menggunakan media gambar yang sudah
berlangsung dari tahun ke tahun. Pada awal semester baru 2019 siswa dikelas
tersebut diketahui 70% memiliki preferensi belajar kinestetik sehingga mereka
tidak fokus saat pembelajaran dan diskusi berlangsung, siswa lebih senang
jika mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Dari kasus tersebut strategi
pembelajaran yang paling tepat
dipilih guru….
A.
Kooperatif
B.
Project
based learning
C.
Kontekstual
D.
Inqury
E.
Discovery
|
||
Pembahasan
|
||
Untuk menjawab pertanyaan, anda harus memahami macam-macam strategi
pembelajaran;
·
Kooperatif pada intinya
adalah suatu strategi pembelajaran yang terstruktur secara sistematis di mana
siswa-siswa bekerjasama dalam
kelompok-kelompok kecil dengan anggota antara empat sampai lima orang
secara heterogen untuk mencapai tujuan-tujuan bersama
·
Problem solving merupakan kerangka konseptual
tentang proses pembelajaran yang menggunakan masalah-masalah riil dalam kehidupan nyata (otentik), bersifat
tidak tentu, terbuka dan mendua untuk merangsang dan menantang siswa berpikir
kritis untuk memecahkannya.
·
Project
based learning atau PjBL
merupakan strategi pembelajaran yang
dikembangkan berdasarkan penerapan
proyek dengan melibatkan siswa menyelidiki masalah dunia nyata
·
Inkuiri
adalah proses untuk memperoleh dan mendapatkan
informasi dengan melakukan observasi atau eksperimen guna mencari jawaban
maupun memecahkan masalah terhadap pertanyaan atau rumusan masalah dengan
menggunakan berpikir kritis dan logis
·
Discovery learning adalah model pembelajaran yang
melibatkan siswa secara aktif untuk mencari dan menyelidiki suatu
permasalahan sehingga siswa dapat menyimpulkan konsep dari pembelajaran yang
telah dipelajari
·
Kontektual kontekstual (Contextual Teaching and
Learning) adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara
materi yang diajarkan-nya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong
siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan
penerapannya dalam kehidu-pan mereka sehari-hari.
|
||
Jawaban: B
|
Kompetensi
|
Capaian Pembelajaran
|
Indikator Esensial
|
Melaksanakan
pembelajaran
|
Melaksanakan pembelajaran dengan
mewujudkan suasana dan proses pembelajaran yang sesuai dengan kaidah
pedagogik untuk memfasilitasi pengembangan potensi diri dan karakter siswa
|
10. Melalui paparan kasus,
peserta dapat memberikan pilihan pemecahan masalah pelaksanaan pembelajaran
untuk mengembangkan karakter siswa.
|
Soal
|
||
10. Di sekolah seorang guru menuliskan beberapa aturan
seperti dilarang menginjak rumput dan mencoret-coret meja hal ini merupakan pembiasaan kepada
peserta didik agar berkembang kecerdasan….
A.
Naturalis
B.
Kinestetis
C.
Visual
spasial
D.
Verbal
linguistic
E.
Logis
matematis
|
||
Pembahasan
|
||
Pembelajaran
logis matematis di sekolah dapat
dikembangkan melalui beberapa strategi seperti berikut ini:
1.
Menceritakan
masalah yang dihadapi sehari-hari, kemudian dipecahkan dengan bantuan
pemikiran matematis dengan mengatur waktu penyelesaian dengan tepat dan
efektif.
2.
Merencanakan
suatu eksperimen dengan menggunakan metode ilmiah yang diawali dengan
mengungkapkan masalah, membuat hipotesis, melakukan percobaan, menafsirkan
data, dan menarik kesimpulan.
3.
Membuat
diagram venn untuk mempolakan masalah agar mudah membangun pengertian sehingga
mudah dipecahkan.
4.
Membuat
analogi untuk menjelaskan sesuatu sehingga mudah dipahami, misalnya
menjelaskan tentang peristiwa erosi diwujudkan dengan analogi menumpahkan air
pada kepala yang tidak berambut, air akan cepat mengalir ke badan.
5.
Menggunakan
ketrampilan berpikir dari tingkat rendah hingga berpikir tingkat tinggi untuk
menyelesaikan masalah.
6.
Mengkategorikan
fakta–fakta yang dipelajari sesuai sifat dan jenisnya untuk memudahkan
mengingat.
7.
Merancang
suatu pola atau kode, atau simbol untuk mengetahui obyek yang ingin
dipelajari.
Pembelajaran
yang dirancang untuk mengaktifkan kecerdasan visual spasial adalah
1.
Visualisasi
Penerapan
metode ini dengan menciptakan “layar lebar” di benak siswa, guru dapat
membimbing dengan memejamkan mata dan membayangkan apa yang baru saja mereka
pelajari dan diminta untuk menceritakan kembali.
2.
Penggunaan
warna
Penggunaan
warna untuk memberi penekanan pada pola peraturan atau klasifikasi selama
proses pembelajaran, misal warna merah pada semua kata–kata penting yang harus
dipahami peserta didik. Warna juga sebagai penghilang stress peserta didik
ketika menghadapi hal sulit menemukan makna.
3.
Metafora
gambar
Metafora
gambar adalah pengekspresian gagasan melalui pencitraan visual. Nilai
pendidikan metafora ada pembentukan hubungan hal yang sudah diketahui siswa
dan yang diajarkan.
4.
Sketsa
gagasan
Strategi
sketsa gagasan ini meminta peserta didik menggambarkan poin kunci, gagasan
utama, tema sentral, atau konsep yang diajarkan, agar cepat dan mudah sketsa
tidak harus rapi menyerupai kenyataan.
5.
Simbol
grafis
Pembelajaran yang dapat
membangkitkan kecerdasan linguistik
dalam diri peserta
didik dengan strategi berikut;
1.
Bercerita
Peserta
didik akan senang menceritakan kisah yang dimiliki kepada temannya sebayanya,
sebagian yang lain merasa malu. Mendengarkan cerita melibatkan keterampilan mendengar dan linguistik.
Metode bercerita bisa diajarkan kepada peserta didik dengan pendahuluan yang
menarik, pemilihan karakter, cerita yang dipilih mengandung imajinasi yang
bias dibayangkan oleh pendengar, memakai efek suara, tangan dan gerakan
tubuh, suara jelas serta ekspresif, dan kontak mata dengan pendengar.
2.
Diskusi
Diskusi
kelas digunakan hampir disetiap mata pelajaran dan semua tingkat. Ada
beberapa hal yang harus dipenuhi agar hasilnya positif dan memuaskan.
3.
Merekam
dengan tape recorder
Tape
recorder digunakan untuk sebagai pengumpul informasi, wawancara, dan dapat
digunakan untuk menyediakan informasi. Peserta didik dapat menggunakan untuk
mempersiapkan tulisan, mengolah gagasan, sekaligus membicarakan topic mereka.
Peserta didik yang kurang cakap menulis mungkin bisa merekam pemikiran mereka
sebagai mode ekspresi alternative. Manfaat lain bias digunakan mengirim surat
lisan kepada peserta didik lain untuk menceritakan pengalaman pribadi mereka,
dan memperoleh umpan balik tentang sosialisasi di lingkungan kelas.
4.
Menulis
jurnal
Jurnal
ini dapat dibuat sangat pribadi dan hanya diceritakan pada guru atau
dibacakan secara teratur di depan kelas. Jurnal ini dapat merangkum
kecerdasan majemuk dengan menggunakan gambar, sketsa foto, dialog, dan data
non verbal. Topic yang ditulis bias bidang umum, spesifik, catatan
matematika, gagasan baru, dan mata pelajaran lain
5.
Publikasi
Publikasi
dapat dilakukan dengan berbagai cara. Tulisan peserta didik dapat difotocopi
dan disebarkan. Tulisan–tulisan dapat dijilid dalam bentuk buku dan
ditempatkan khusus dikelas atau perpustakaan, dan dipublikasikan di web site
sekolah. Jika memungkinkan membentuk kelompok khusus kepenulisan utuk diskusi
buku dan tulisan peserta didik. Apabila peserta didik tahu bahwa orang lain
menggandakan, mendiskusikan, bahkan memperdebatkan tulisan mereka, hal itu
memotivasi untuk terus mengembangkan keahliannya.
Pembelajaran
dikelas yang dapat mengaktifkan kecerdasan
kinestetik adalah;
1.
Respon
tubuh
Mintalah
peserta didik menanggapi pelajaran menggunakan tubuh sebagai media respon
misalnya mengangkat tangan, mengangguk, atau tersenyum jika memahami
penjelasan guru.
2.
Teater
kelas
Meminta
peserta didik memerankan teks, soal, atau materi lain yang harus dipelajari
dengan mendramakan isinya.
3.
Konsep
kinestetis
Permainan
tebak–tebakan yang dilakukan dengan gerakan yang menantang kemampuan peserta
didik untuk mengungkapkan pengetahuan dengan cara tidak konvensional.
4.
Hands on thinking
Memberi
kesempatan peserta didik untuk memanipulasi obyek atau menciptakan sesuatu
dari tangan mereka dengan membuat patung, kolase, atau bentuk kerajinan lain.
5.
Peta
tubuh
Tubuh
manusia dapat digunakan sebagai alat pedagogis yang berguna, missal jari
untuk menghitung, dengan menggunakan gerakan fisik akan menginternalisasikan
gagasan.
Pembelajaran
di kelas yang mengembangkan kecerdasan
naturalis adalah;
1.
Jalan–jalan
di alam terbuka
Cara
ini untuk menguatkan materi yang akan dipelajari untuk semua mata pelajaran,
misalnya untuk melukiskan perjuangan pahlawan, mempelajari pertumbuhan dan
cuaca.
2.
Melihat
keluar jendela
Untuk
mengurangi kebosanan peserta didik di kelas, metode ini dapat dilakukan oleh
guru dengan observasi diluar kelas, melakukan pengamatan, dan mencatatat
hasilnya.
3.
Ekostudi
Strategi
ini mengintegrasikan kepedulian peserta didik pada kelangsungan bumi untuk
semua mata pelajaran, misal; tidak menginjak rumput, tidak membuang sampah
sembarangan.
|
||
Jawaban: A
|
Kompetensi
|
Capaian Pembelajaran
|
Indikator Esensial
|
Menilai dan mengevaluasi pembelajaran
|
Melaksanakan penilaian otentik-holistik
yang mencakup ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
|
11. Dengan mencermati RPP
dan proses pembelajaran, peserta dapat memberikan
pilihan jenis penilaian otentik-holistik terhadap
aspek sikap
|
Soal
|
||
11. Seorang guru ingin mengetahui
kemampuan siswa dalam mengatur dan mengelola perbedaan pendapat ketika
dilakukan diskusi kelompok. Guru tersebut membuat lembar daftar
cek (check list) dalam bentuk skala yang harus
diisikan oleh siswa untuk menilai teman kelompoknya. Jenis penilaian
otentik-holistik yang dapat dipilih oleh guru tersebut yaitu….
A.
Penilaian
kinerja
B.
Penilaian
proyek
C.
Penilaian
portofolio
D.
Pertanyaan
terbuka
E.
Penilaian
diri
|
||
Pembahasan
|
||
Penilaian Kinerja
Penilaian
kinerja sering disebut sebagai penilaian unjuk kerja (performance
assessment). Bentuk penilaian ini digunakan untuk mengukur status
kemampuan belajar peserta didik berdasarkan hasil kerja dari suatu tugas.
Pada penilaian kinerja peserta didik diminta untuk mendemonstrasikan tugas
belajar tertentu dengan maksud agar peserta didik mengaplikasikan
pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya. Instrumen
yang dapat digunakan untuk merekam hasil belajar pada penilaian kinerja ini
antara lain: daftar cek (check list),
catatan anekdot/narasi, skala penilaian (rating
scale).
Penilaian Proyek
Penilaian
proyek (project assessment) adalah
bentuk penilaian yang diujudkan dalam bentuk pemberian tugas kepada peserta
didik secara berkelompok. Penilaian ini difokuskan pada penilaian terhadap
tugas belajar yang harus diselesaikan oleh peserta didik dalam periode/waktu
tertentu. Penilaian proyek dapat juga dikatakan sebagai penilaian berbentuk
penugasan yang bertujuan untuk mengukur kemampuan peserta didik menghasilkan
karya tertentu yang dilakukan secara berkelompok. Dengan menggunakan
penilaian proyek pendidik dapat memperoleh informasi berkaitan dengan kemampuan
peserta didik dalam hal pengetahuan, pemahaman, aplikasi, sintesis informasi
atau data, sampai dengan pemaknaan atau penyimpulan.
Penilaian Portofolio
Penilaian
portofolio merupakan salah satu penilaian otentik yang dikenakan pada
sekumpulan karya peserta didik yang diambil selama proses pembelajaran dalam
kurun waktu tertentu. Karya-karya ini berkaitan dengan mata pelajaran dan
disusun secara sistematis dan terogansir. Proses penilaian portofolio
dilakukan secara bersama antara antara peserta didik dan guru. Hal ini
dimaksudkan untuk menentukan fakta-fakta peserta didik dan proses bagaimana
fakta-fakta tersebut diperoleh sebagai salah satu bukti bahwa peserta didik
telah memiliki kompetensi dasar dan indikator hasil belajar sesuai dengan
yang telah ditetapkan.
Untuk melakukan penilaian
portofolio secara tepat perlu memperhatikan hal-hal seperti berikut ini, yaitu: kesesuaian, saling percaya antara pendidik dan
peserta didik, kerahasiaan bersama antara pendidik dan peserta didik,
kepuasan, milik bersama antara pendidik guru dan peserta didik, penilaian
proses dan hasil.
Jurnal
Jurnal belajar merupakan rekaman
tertulis tentang apa yang dilakukan peserta didik berkaitan dengan apa-apa
yang telah dipelajari. Jurnal belajar ini dapat digunakan untuk merekam atau
meringkas aspek-aspek yang berhubungan dengan topik-topik kunci yang
dipelajari. Misalnya, perasaan siswa terhadap suatu pelajaran, kesulitan yang
dialami, atau keberhasilan di dalam memecahkan masalah atau topik tertentu
atau berbagai macam catatan dan komentar yang dibuat siswa.Jurnal merupakan
tulisan yang dibuat peserta didik untuk menunjukkan segala sesuatu yang telah
dipelajari atau diperoleh dalam proses pembelajaran. Jadi, jurnal dapat juga
diartikan sebagai catatan pribadi siswa tentang materi yang disampaikan oleh
guru di kelas maupun kondisi proses pembelajaran di kelas.
Penilaian Diri
Penilaian diri (self assessment) adalah suatu teknik
penilaian di mana peserta didik diminta untuk menilai dirinya sendiri
berkaitan dengan proses dan tingkat pencapaian kompetensi yang diperolehnya
dalam pelajaran tertentu. Dalam proses penilaian diri, bukan berarti tugas
pendidik untuk menilai dilimpahkan kepada peserta didik semata dan terbebas
dari kegiatan melakukan penilaian. Dengan penilaian diri, diharapkan dapat
melengkapi dan menambah penilaian yang telah dilakukan pendidik.
Untuk melaksanakan penilaian diri
oleh peserta didik di kelas perlu memperhatikan hal-hal seperti: menentukan
terlebih dahulu kompetensi atau aspek apa yang akan dinilai; langkah berikutnya
menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan; merancang format penilaian
yang akan digunakan seperti pedoman penskoran, daftar tanda cek, atau skala
penilaian; peserta didik diminta untuk melakukan penilaian diri; pendidik
mengkaji sampel hasil penilaian secara acak, untuk mendorong peserta didik
supaya senantiasa melakukan penilaian diri secara cermat dan objektif; dan
pendidik menyampaikan umpan balik kepada peserta didik yang didasarkan pada
hasil kajian terhadap sampel hasil penilaian yang diambil secara acak.
Penilaian Antarteman
Penilaian antar peserta
didik merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peseta didik untuk
saling menilai temannya terkait dengan pencapain kompetensi, sikap, dan perilaku keseharian peserta didik. Penilaian
ini dapat dilakukan secara berkelompok untuk mendapatkan informasi sekitar
kompetensi peserta didik dalam kelompok. Informasi ini dapat dijadikan
sebagai bahan menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik.
Pertanyaan Terbuka
Penilaian otentik
juga dilakukan dengan cara meminta peserta didik membaca materi pelajaran,
kemudian merespon pertanyaan terbuka. Penilaian ini lebih difokuskan terhadap
bagaimana peserta didik mengaplikasikan informasi daripada seberapa banyak
peserta didik memanggil kembali apa yang telah diajarkan. Pertanyaan terbuka
tesebut harus dibatasi supaya jawabannya tidak terlalu luas dan bermakna
sesuai dengan tujuannya.
|
||
Jawaban: A
|
Kompetensi
|
Capaian Pembelajaran
|
Indikator Esensial
|
Menilai dan mengevaluasi pembelajaran
|
Melaksanakan penilaian otentik-holistik
yang mencakup ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan
|
12.
Dengan mencermati RPP dan proses pembelajaran, peserta dapat memberikan pilihan jenis penilaian otentik-holistik terhadap aspek pengetahuan
|
Soal
|
||
12. Jika guru memberikan penugasan
kepada siswa yang bertujuan untuk mengukur kemampuan dalam menghasilkan karya
tertentu dan dilakukan secara berkelompok. Maka jenis penilaian otentik yang
tepat adalah….
A.
Peniaian kinerja
B.
Peniaian portofolio
C.
Penilaian
proyek
D.
Penilaian jurnal
E. Penilaian
diri
|
||
Pembahasan
|
||
Penilaian Kinerja
Penilaian
kinerja sering disebut sebagai penilaian unjuk kerja (performance
assessment). Bentuk penilaian ini digunakan untuk mengukur status
kemampuan belajar peserta didik berdasarkan hasil kerja dari suatu tugas.
Pada penilaian kinerja peserta didik diminta untuk mendemonstrasikan tugas
belajar tertentu dengan maksud agar peerta didik mengaplikasikan pengetahuan
dan keterampilan yang dimilikinya. Instrumen yang dapat digunakan
untuk merekam hasil belajar pada penilaian kinerja ini antara lain: daftar
cek (check list), catatan
anekdot/narasi, skala penilaian (rating
scale).
Penilaian Proyek
Penilaian
proyek (project assessment) adalah
bentuk penilaian yang diwujudkan dalam bentuk pemberian tugas kepada peserta
didik secara berkelompok. Penilaian ini difokuskan pada penilaian terhadap
tugas belajar yang harus diselesaikan oleh peserta didik dalam periode/waktu
tertentu. Penilaian proyek dapat juga dikatakan sebagai penilaian berbentuk
penugasan yang bertujuan untuk mengukur kemampuan peserta didik menghasilkan
karya tertentu yang dilakukan secara berkelompok. Dengan menggunakan
penilaian proyek pendidik dapat memperoleh informasi berkaitan dengan
kemampuan peserta didik dalam hal pengetahuan, pemahaman, aplikasi, sintesis
informasi atau data, sampai dengan pemaknaan atau penyimpulan.
Penilaian Portofolio
Penilaian
portofolio merupakan salah satu penilaian otentik yang dikenakan pada
sekumpulan karya peserta didik yang diambil selama proses pembelajaran dalam
kurun waktu tertentu. Karya-karya ini berkaitan dengan mata pelajaran dan
disusun secara sistematis dan terogansir. Proses penilaian portofolio
dilakukan secara bersama antara antara peserta didik dan guru. Hal ini
dimaksudkan untuk menentukan fakta-fakta peserta didik dan proses bagaimana
fakta-fakta tersebut diperoleh sebagai salah satu bukti bahwa peserta didik
telah memiliki kompetensi dasar dan indikator hasil belajar sesuai dengan
yang telah ditetapkan.
Untuk melakukan penilaian
portofolio secara tepat perlu memperhatikan hal-hal seperti berikut ini,
yaitu: kesesuaian, saling
percaya antara pendidik dan peserta didik, kerahasiaan bersama antara
pendidik dan peserta didik, kepuasan, milik bersama antara pendidik guru dan
peserta didik, penilaian proses dan hasil.
Jurnal
Jurnal belajar merupakan rekaman
tertulis tentang apa yang dilakukan peserta didik berkaitan dengan apa-apa
yang telah dipelajari. Jurnal belajar ini dapat digunakan untuk merekam atau
meringkas aspek-aspek yang berhubungan dengan topik-topik kunci yang
dipelajari. Misalnya, perasaan siswa terhadap suatu pelajaran, kesulitan yang
dialami, atau keberhasilan di dalam memecahkan masalah atau topik tertentu
atau berbagai macam catatan dan komentar yang dibuat siswa.Jurnal merupakan
tulisan yang dibuat peserta didik
untuk menunjukkan segala sesuatu yang telah dipelajari atau diperoleh
dalam proses pembelajaran. Jadi, jurnal dapat juga diartikan sebagai catatan
pribadi siswa tentang materi yang disampaikan oleh guru di kelas maupun
kondisi proses pembelajaran di kelas.
Penilaian Tertulis
Penilaian tertulis
mensuplai jawaban isian atau melengkapi, jawaban singkat atau pendek dan uraian.
Penilaian tertulis yang termasuk dalam model penilaian otentik adalah
penilaian yang berbentuk uraian atau esai yang menuntut peserta didik mampu
mengingat, memahami, mengorganisasikan, menerapkan, menganalisis,
mensintesis, mengevaluasi dan sebagainya atas materi yang telah dipelajari.
Penilaian ini sebisa mungkin bersifat komprehensif, sehingga mampu
menggambarkan ranah sikap, pengetahuan,
dan keterampilan peserta didik. Dalam
menyusun instrumen penilaian tertulis perlu dipertimbangkan hal-hal seperti
kesesuaian soal dengan indikator pada kurikulum, konstruksisoal atau
pertanyaan harus jelas dan tegas, dan bahasa yang digunakan tidak menimbulkan
penafsiran ganda.
Penilaian Diri
Penilaian diri (self assessment) adalah suatu teknik
penilaian dimana peserta didik diminta untuk menilai dirinya sendiri
berkaitan dengan proses dan tingkat pencapaian kompetensi yang diperolehnya
dalam pelajaran tertentu. Dalam proses penilaian diri, bukan berarti tugas
pendidik untuk menilai dilimpahkan kepada peserta didik semata dan terbebas
dari kegiatan melakukan penilaian. Dengan penilaian diri, diharapkan dapat
melengkapi dan menambah penilaian yang telah dilakukan pendidik.
Untuk melaksanakan penilaian diri
oleh peserta didik di kelas perlu memperhatikan hal-hal seperti: menentukan
terlebih dahulu kompetensi atau aspek apa yang akan dinilai; langkah
berikutnya menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan; merancang
format penilaian yang akan digunakan seperti pedoman penskoran, daftar tanda
cek, atau skala penilaian; peserta didik diminta untuk melakukan penilaian
diri; pendidik mengkaji sampel hasil penilaian secara acak, untuk mendorong
peserta didik supaya senantiasa melakukan penilaian diri secara cermat dan
objektif; dan pendidik menyampaikan umpan balik kepada peserta didik yang
didasarkan pada hasil kajian terhadap sampel hasil penilaian yang diambil
secara acak.
|
||
Jawaban: C
|
Kompetensi
|
Capaian Pembelajaran
|
Indikator Esensial
|
Menilai dan mengevaluasi pembelajaran
|
Melaksanakan penilaian otentik-holistik
yang mencakup ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan
|
13.
Dengan mencermati RPP dan proses pembelajaran, peserta dapat memberikan pilihan jenis penilaian otentik-holistik terhadap aspek keterampilan
|
Soal
|
||
13. Pada akhir pembelajaran siswa
diminta untuk mendemonstrasikan tugas belajar yang diberikan guru dengan
tujuan agar siswa tersebut mengaplikasikan kemampuan keterampilan yang
dimilikinya dan guru dapat menilai kompetensinya. Instrumen
yang dapat dipilih oleh guru untuk merekam hasil belajar yaitu….
A.
Daftar cek (check list)
B.
Benar salah (true false)
C.
Pilihan ganda (multiple choice)
D.
Menjodohkan (matching)
E. Jawaban
bebas (Completion test)
|
||
Pembahasan
|
||
Penilaian Kinerja
Secara umum tes dapat dipilahkan
kedalam bentuk tes penampilan atau unjuk kerja (performance test), tes lisan, dan tes tulis. Tes penampilan
adalah tes dalam bentuk tindakan atau unjuk kerja untuk mengukur seberapajauh
seseorang dapat melakukan sesuatu tugas atau pekerjaan sesuai dengan standar
atau kriteria yang ditetapkan. Misalnya tes keterampilan dalam mengoperasikan
alat atau peralatan seperti komputer, peralatan produk teknologi,
memperagakan gerakan, dan kegiatan belajar lain yang sejenis. Dengan
menggunakan tes penampilan atau tes keterampilan maka dapat diketahui secara
langsung tingkat atau kualitas keterampilan peserta didik yang sudah
dirumuskan dan ditetapkan dalam kompetensi dasar. Di samping itu, tes
keterampilan atau tes praktek dapat berfungsi sebagai media belajar untuk
mengurangi kejenuhan. Namun demikian, penggunaan tes keterampilan akan
menghadapi kendala jika peralatan yang digunakan tidak memadai untuk
mendukung pelaksanaan tes itu sendiri. Dilihat dari segi biaya, tes
keterampilan relatif mahal manakala dibutuhkan kelengkapan fasilitas tes
keterampilan yang lebih kompleks.
Tes lisan (oral test) yang dilaksanakan secara lisan, soal atau pertanyaan
diberikan secara lisan dan jawaban yang diberikan juga dinyatakan secara
lisan. Tes tulis (written test) adalah tes yang dilaksanakan secara tertulis,
pertanyaan atau soal dinyatakan secara tertulis dan jawaban yang diberikan
oleh peserta tes juga dinyatakan secara tertulis. Tes tulis dapat
dikelompokkan menjadi dua yakni tes bentuk uraian (essay test) dan tes bentuk obyektif (objective test). Tes bentuk uraian adalah tes yang jawabannya
tidak disediakan pada lembar soal, tetapi harus diungkap atau diberikan
sendiri oleh peserta tes. Pengungkapan jawaban oleh peserta tes sangat
bervariasi dilihat dari sisi gaya bahasa dan keluasan lingkup jawaban.
Berdasarkan sifat jawaban inilah maka tes bentuk uraian dapat dipilah menjadi
uraian bebas dan uraian terbatas. Tes uraian bebas memberi keleluasaan pada
peserta tes untuk mengungkapkan secara panjang lebar jawaban yang diberikan.
Tes uraian terbatas membatasi peserta tes dalam menjawab berdasarkan
aspek-aspek tertentu dari materi yang diujikan.
Tes bentuk obyektif adalah yang
jawabannya disediakan oleh pembuat soal, peserta tes hanya memilih jawaban
yang benar dengan cara memberi tanda silang (X), tanda centang (V), atau
lingkaran (O). Secara umum tes bentuk obyektif dapat dipilahkan menjadi dua
yaitu tes menyajikan (supply test)
dan tes pilihan (selection test).
Tes bentuk pilihan (selection test)
dapat dipilah menjadi benar – salah (true
– false), menjodohkan (matching test),
pilihan ganda (multiple choice),
tes analogi (analogy test), dan tes
menyusun kembali (rearrangement test)
.
Tes menyajikan (supply test) adalah tes yang
pertanyaan atau soalnya disusun sedemikian rupa dengan maksud agar peserta
tes memberikan jawaban cukup dengan satu atau dua kata saja. Tes bentuk
pilihan (selection test) adalah tes
yang formatnya disusun sedemikian rupa yang mengharuskan peserta tes menjawab
dengan cara memilih alternatif jawaban yang disediakan dengan memberi tanda
sesuai petunjuk. Tes bentuk pilihan ini dapat disusun dalam bentuk
benar-salah, menjodohkan, dan pilihan ganda. Tes benar-salah (true-false) adalah bentuk tes yang
soal atau pertanyaannya berupa pernyataan. Pernyataan tersebut dapat berupa
pernyataan yang benar dan pernyataan yang salah. Peserta tes diminta untuk
merespons pernyataan tersebut dengan cara memberi tanda atau memilih huruf B
jika pernyataan benar dan memberi tanda atau memilih S jika pernyataan salah. Tes menjodohkan (matching test) adalah format tes yang
disusun dalam dua bagian yaitu bagian pertanyaan atau pernyataan dan bagian
jawaban.Tes pilihan ganda adalah bentuk tes yang disusun berupa pertanyaan
sebagai pokok soal (stem) dan
alternatif pilihan jawaban. Alternatif pilihan jawaban dapat terdiri tiga,
empat, atau lima. Peserta tes diminta memilih satu jawaban yang benar dari
alternatif jawaban yang disediakan dengan cara memberi tanda sesuai dengan
petunjuk. Tes pilihan ganda ini dapat
dipilah menjadi pilihan ganda, pilihan ganda sebab–akibat, pilihan ganda
analisis kasus, pilihan ganda kompleks, dan pilihan ganda membaca
diagram/grafik/peta. Tes analogi (analogy
test) adalah jenis tes bentuk obyektif yang disusun sedemikian rupa
dimana dalam menjawab pertanyaan atau pernyataan peserta tes diminta memilih
bentuk yang sesuai dengan pernyataan sebelumnya. Tes menyusun kembali (rearrangement test) adalah jenis tes
obyektif yang disusun sedemikian rupa sehingga format pernyataan atau
pertanyaan tersusun dalam kalimat yang tidak teratur. Dalam tes jenis ini
peserta tes diminta untuk menyusun kembali rangkaian kalimat yang tidak
teratur tersebut menjadi urutan pengertian atau proses yang benar.
Penilaian kinerja sering disebut
sebagai penilaian unjuk kerja (performance assessment). Bentuk
penilaian ini digunakan untuk mengukur status kemampuan belajar peserta didik
berdasarkan hasil kerja dari suatu tugas. Pada penilaian kinerja peserta
didik diminta untuk mendemonstrasikan tugas belajar tertentu dengan maksud
agar peerta didik mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya.
Instrumen yang dapat digunakan untuk merekam hasil belajar
pada penilaian kinerja ini antara lain: daftar
cek (check list), catatan
anekdot/narasi, skala penilaian (rating scale).
|
||
Jawaban: A
|
Kompetensi
|
Capaian Pembelajaran
|
Indikator Esensial
|
Menilai dan mengevaluasi pembelajaran
|
Menggunakan hasil penilaian untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran.
|
14. Melalui paparan kasus,
peserta dapat menganalisis hasil penilaian pembelajaran
|
Soal
|
||
14. Sebagian siswa mengalami kesulitan
menjawab soal tes pilihan ganda yang disusun oleh guru hal tersebut
disebabkan materi dalam soal sebagian belum dipelajari oleh siswa, karena
materi tersebut seharusnya diberikan pada pertemuan berikutnya. Hal yang
seharusnya dilakukan guru dalam menyusun soal tes pilihan ganda pada aspek
materi yaitu….
A. Soal
harus sesuai dengan indikator
B. Pokok
soal harus dirumuskan secara jelas
C. Pilihan
jawaban harus homogen dan logis
D. Panjang
rumusan pilihan jawaban relatif sama
E. Butir
tes tidak tergantung pada jawaban sebelumnya
|
||
Pembahasan
|
||
Analisis
secara teoritis adalah telaah soal yang difokuskan pada aspek materi,
konstruksi, dan bahasa. Penelaahan kualitas soal bentuk obyektif pada aspek
materi dimaksudkan untuk mengetahui apakah materi yang diujikan sudah sesuai
dengan kompetensi atau hasil belajar yang ditetapkan, dan apakah materi soal
sudah sesuai dengan tingkat atau jenjang kemampuan berpikir peserta tes,
serta apakah kunci jawaban sudah sesuai dengan isi pokok soal. Telaah
kualitas soal pada aspek konstruksi dimaksudkan untuk mengetahui teknik
penulisan butir-butir soal sudah merujuk pada kaidah-kaidah penulisan soal
yang baik. Pada aspek bahasa, telaah soal dimaksudkan untuk mengetahui apakah
bahasa yang digunakan cukup jelas dan mudah dimengerti, tidak menimbulkan
multi interpretasi, serta sesuai dengan kaidah penggunaan bahasa yang
berlaku.
Secara teoritis,
kualitas soal tes bentuk objektif dapat ditelaah dengan memperhatikan hal-hal
sebagai berikut:
·
Butir harus sesuai dengan indicator yang ditetapkan
·
Hanya ada satu jawaban yang benar
·
Pengecoh homogin, dan berfungsi
Kelebihan tes bentuk obyektif
·
Lingkup
materi yang diujikan luas sehingga dapat mewakili materi yang sudah diajarkan
(representatif)
·
Tingkat
validitas isi relatif tinggi
·
Proses
koreksi dan penyekoran mudah dan obyektif
·
Tidak
memungkinkan peserta tes untuk mengemukakan hal-hal yang tidak berkaitan
dengan pertanyaan
·
Informasi
hasil tes dapat lebih cepat
·
Tingkat
reliabilitas tinggi
·
Memungkinkan
penyelenggaraan tes bersama pada wilayah yang luas
Kelemahan tes obyektif
·
Tidak
mengembangkan daya nalar peserta tes
·
Peserta
tes cenderung menjawab dengan jalan menerka
·
Memungkinkan terjadinya
kecurangan, saling menyontek
·
Mengembangkan
dan menyusun soal relatif sulit dan waktu lama
·
Membutuhkan
waktu untuk membaca soal dan jawabannya sehinnga mengurangi waktu ujian
Salah satu bentuk
tes obyektif yaitu tes pilihan ganda. Tes pilihan ganda adalah bentuk tes
yang jawabannya harus dipilih dari beberapa kemungkinan jawaban yang telah
disediakan.
|
||
Jawaban: A
|
Kompetensi
|
Capaian Pembelajaran
|
Indikator Esensial
|
Menilai dan mengevaluasi pembelajaran
|
Menggunakan hasil penilaian untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran.
|
15.
Melalui paparan kasus, peserta dapat menentukan tindak lanjut
hasil penilaian pembelajaran
|
Soal
|
||
15. Hasil
penilaian akhir yang dilakukan oleh guru diketahui beberapa siswa telah
memenuhi ketuntasan belajar dan ada juga siswa yang belum memenuhi kreteria
ketuntasan belajar. Mendasarkan pada kasus tersebut guru dapat melakukan
tindak lanjut hasil penilaian yang dapat dimanfaatkan untuk beberapa hal.
Berikut merupakan pemanfaatan hasil penilaian oleh Guru, kecuali…
A. Memperbaiki
program pembelajaran
B. Menyelenggarakan
program remedial bagi siswa yang hasilnya rendah
C. Menyelenggarakan
program pengayaan bagi siswa yang hasilnya tinggi
D. Mengadministrasikan
hasil penilaian
E. Menyusun
laporan hasil penilaian
|
||
Pembahasan
|
||
Hasil tes atau hasil penilaian dapat
digunakan untuk mengetahui kemampuan dan perkembangan peserta didik dalam
menerapkan pengetahuan dalam tugas tertentu. Di samping itu hasil penilaian
dapat juga memberi gambaran tingkat keberhasilan pendidikan pada satuan
pendidikan. Berdasarkan analisis hasil penilaian, dapat ditentukan langkah
atau upaya yang harus dilakukan oleh pendidik dan peserta didik dalam
meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar. Oleh sebab itu hasil
penilaian yang diperoleh harus diinformasikan langsung kepada peserta didik
sehingga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan peserta didik (assessment
as learning), pendidik (assessment
for learning), dan satuan
pendidikan selama proses pembelajaran berlangsung (melalui Penilaian
Harian/pengamatan harian) maupun setelah beberapa kali program pembelajaran
(Penilaian Tengah Semester), atau setelah selesai program pembelajaran selama
satu semester.
Hasil penilaian berupa informasi tentang
peserta didik yang telah mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM)/
Ketuntasan Belajar Minimal (KBM) dan peserta didik yang belum mencapai KKM/KBM,
perlu ditindaklanjuti dengan program pembelajaran remedial dan pengayaan bagi
peserta didik yang telah melampaui KKM/KBM. Penilaian yang dilakukan oleh
pendidik juga digunakan untuk mengetahui capaian akhir penguasaan kompetensi
peserta didik yang dituangkan dalam rapor.
Hasil penilaian merupakan cerminan prestasi dan
tingkah laku peserta didik selama melakukan kegiatan belajar. Dengan melihat
hasil akhir beserta keterangan yang ada peserta didik dapat mengetahui
kekuatan dan kelemahan dirinya sehingga dia dapat memperbaiki sikap dalam
pembelajaran selanjutnya. Bagi pendidik, hasil belajar yang dicapai peserta
didik merupakan cerminan prestasi dan kondisi yang dapat dicapainya dalam
mengimplementasikan program pembelajaran yang sudah dirancang di dalam
Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Oleh karena itu, hasil penilaian
yang diperoleh peserta didik menjadi bahan untuk memperbaiki program
pembelajaran yang disusunnya sekaligus mencari upaya untuk meningkatkan
keprofesionalannya.
Selain itu, pendidik bertanggung jawab pula
untuk memperbaiki prestasi peserta didik yang belum berhasil melalui program
perbaikan/remediasi. Bagi peserta didik yang sudah mencapai batas maksimum,
pendidik dapat memberi program pengayaan dengan tujuan mengembangkan
prestasinya. Hal yang tidak boleh dilupakan dalam pemanfaatan hasil penilaian
peserta didik adalah untuk menyusun laporan hasil penilaian sebagai fungsÃ
administrasi.
Pada prinsipnya nilai akhir suatu mata
pelajaran adalah gabungan dari seluruh pencapaian KD yang ditargetkan. Dengan
demikian, pendidik harus membuat tabel spesifikasi yang memuat macam KD dan
pencapaian hasil setiap KD, termasuk aspek yang dinilai dalam setiap KD.
Pendidik juga harus membuat pembobotan atas dasar hasil yang diperoleh sesuai
dengan jenis penilaian yang dilakukan. Perlu diperhatikan bahwa yang lebih
penting adalah penilaian harus terbuka dalam arti bahwa peserta didik sejak
awal sudah memahami bagaimana pendidik dalam menilai keberhasilan belajarnya.
|
||
Jawaban: D
|
Ketentuan mengerjakan soal latihan formatif;
v
Jawablah
pertanyaan-pertanyaan di bawah ini
dengan memilih salah satu jawaban yang menurut anda paling benar.
v
Cocokan
hasil jawaban anda dengan kunci jawaban
v
Hitunglah jawaban Anda yang benar dengan rumus yang telah disediakan
v
Berilah
penilaian atas tingkat pengethuan yang telah anda kuasai
1.
Menerapkan berbagai pendekatan,
strategi, metode dan teknik pembelajaran yang mendidik secara kreatif dengan
mengintegrasikan teknologi merupakan kompetensi inti pedagogik pada aspek…
A. Penguasaan
terhadap karateristik peserta didik
B. Penguasaan pada teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran
C. Pengembangan
kurikulum
D. Penyelenggaraan
pembelajaran yang mendidik
E. berkomunikasi
pada peserta didik
2.
Teori ini memandang belajar sebagai hasil dari
pembentukan hubungan antara rangsangan dari luar (stimulus) dan balasan dari
siswa (response) yang dapat diamati. Semakin sering hubungan (bond) antara
rangsangan dan balasan terjadi, maka akan semakin kuatlah hubungan keduanya (law of exercise). Teori belajar yang
dimaksud adalah….
A.
Behaviorisme
B.
Kognitif
C. Humanistik
D. Sibernetik
E. Kontruktivisme
3. Di dalam proses
pembelajaran, para siswa dihadapkan dengan situasi di mana ia bebas untuk
mengumpulkan data, membuat dugaan (hipotesis), mencoba-coba (trial and error),
mencari dan menemukan keteraturan (pola), menggeneralisasi atau menyusun rumus
beserta bentuk umum, membuktikan benar tidaknya dugaannya itu. Hal ini
merupakan penerapan teori belajar….
A. Sibernetik
B.
Kognitif
C. Humannistik
D. Behaviorisme
E.
Konstruktivisme
4.
Seorang guru yang
mengembangkan tujuan pembelajaran untuk
menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta
didik sesuai dengan kompetensinya dimuat dalam....
A. Silabus
B. RPP
C. Silabus dan RPP
D. SKL
E. Lembar penilaian
5. Dalam mempersiapkan pembelajaran seorang guru akan
selalu bertemu dengan istilah silabus dan RPP. Silabus dan RPP sama-sama sebagai
rencana proses pembelajaran, perbedaannya adalah sebagai berikut...
A. Silabus
berisi kompetensi dasar sedangkan rpp mengarahkan kegiatan belajar untuk
mencapai kompetensi dasar
B. Silabus bersumber dari
standar isi dan standar lulusan, sedangkan RPP bersumber dari standar
kompetensi lulusan
C. RPP dibuat oleh setiap
guru, sedangkan silabus dibuat oleh tim guru
D. RPP dan silabus
keduanya disusun oleh setiap satan pendidikan.
E. Dalam silabus dijelaskan metode, media pembelajaran, sumber belajar, langkah-langkah pembelajaran,
evaluasi
secara rinci
6. Model pembelajaran yang
mempunyai keunggulan antara lain; berpikir dan bertindak kreatif, memecahkan
masalah yang dihadapi secara realistis, merangsang perkembangan kemajuan
berfikir siswa untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan tepat, adalah….
A. Role Playing
B. Inquiry
C. Problem
Solving
D. Picture and Picture
E. Kontektual
7.
Seorang
guru mengajukan
pertanyaan kepada siswa
dengan tujuan agar siswa tersebut
mengingat kembali materi pelajaran
yang sudah dipelajari sebelumnya, hal tersebut termasuk kegiatan...
A. Memberikan acuan
B. Melaksanakan tes awal
C. Memberikan bimbingan
D. Membuat kaitan
E. Meningkatkan
motivasi
8.
Seorang
guru menjumpai
kebiasaan belajar yang kurang tepat yang dilakukan oleh salah seorang siswa-nya sehingga kesulitan dalam
mengikuti pelajaran. Langkah awal yang tepat untuk mengatasi kesulitan belajar
demikian yaitu....
A. Tunjukkan akibat atau dampak
kebiasaan belajar yang salah terhadap prestasi belajar
B. Berikan kesempatan kepada siswa untuk mendiskusikan aspirasinya
secara rasional
C. Ciptakan iklim sosial yang sehat
antara guru
dengan siswa
dan antar siswa
didalam kelas
D. Susun
aturan dan batasan-batasan dalam proses pembelajaran
E. Berikan kesempatan
memperoleh pengalaman yang menyenangkan atau memperoleh sukses dalam belajar
meskipun prestasinya minimal
9. Faktor yang penting
dipertimbangkan oleh seorang guru dalam
melaksanakan diskusi pemecahan masalah pada proses
pembelajaran adalah....
A. Waktu yang tersedia
untuk melaksanakan diskusi
B. Rumusan masalah yang harus didiskusikan
C. Jumlah peserta didik
yang mengikti pembelajaran
D.
Motivasi belajar siswa
E.
Ruang yang tersedia
10.
Seorang guru menjumpai kelas yang motivasi dan prestasi belajar
siswanya rendah, hal utama yang menyebabkan motivasi dan prestasi belajar
rendah karena....
A.
Suasana kelas kurang kondusif karena tidak tersedia sarana belajar yang
lengkap.
B.
Siswa pasif dalam belajar dan lebih senang bemain.
C.
Siswa tidak mendapat bimbingan belajar dari orang tua.
D.
Pembelajaran kurang menghargai perbedaan individu siswa.
E.
Siswa cenderung lebih suka belajar dalam kelompok
11. Pada saat mempersiapkan
pembelajaran seorang guru dapat menyusun strategi pembelajaran dan menentukan
media yang akan digunakan dalam pembelajaran tersebut. Kemampuan dasar yang
harus dimiliki seorang guru terkait dengan
keterampilan memilih media pembelajaran adalah…
A. Guru harus mengetahui latar sosial budaya siswa dan
sekolah
B. Guru mengetahui cara mengevaluasi pembelajarang dengan
media
C. Guru harus memahami
karakteristik dari media pembelajaran tersebut.
D. Guru harus menyesuaikan diri dengan kemampuan sekolah.
E. Guru menyesuaikan dengan materi pembelajaran.
12. Seorang guru harus
mampu memanfaatkan media pembelajaran dan sumber belajar untuk mencapai tujuan
pembelajaraan utuh. Pernyataan berikut yang benar terkait dengan media
pembelajaran adalah...
A. Media pembelajaran yang
paling baik adalah media yang berbasis TIK
B. Sebuah media dapat
digunakan untuk semua kegiatan pembelajaran
C. Semua media pembelajaran sama cara pemanfaatannya
D. Media
dapat digunakan sebagai pembawa pesan dalam suatu kegiatan pembelajaran
E. Memilih media tidak
perlu banyak pertimbangan agar tidak merepotkan
13. Setiap materi
pembelajaran memiliki tingkat kesukaran yang bervariasi. Untuk memudahkan siswa memahami materi yang memiliki tingkat kesukaran
tinggi guru sering memanfaatkan media pembelajaran. Misalnya, media gambar atau
tayangan video yang berisi sistem peredaran darah. Fungsi
media pada pernyataan tersebut adalah….
A. Menampilkan objek yang
terlalu besar
B. Menampilkan obyek yang sulit diamati
C. Membuat
konkrit konsep yang abstrak
D. Menampilkan objek yang
tidak dapat diamati dengan mata telanjang.
E. Membawa objek yang
berbahaya atau sukar didapat di dalam lingkungan belajar
14. Jika guru melaksanakan
pembelajaran dengan menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan
dan mengintergrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya, dimulai
dengan memunculkan pertanyaan penuntun (a
guiding question) dan membimbing peserta didik berkolaboratif yang
mengintegrasikan berbagai subjek (materi) dalam kurikulum. Pembelajaran
yang dilakanakan oleh guru merupakan strategi pembelajaran....
A. Projek
based learning
B. Kontektual
C. Discovery Learning
D. Problem Based Learning
E. Inquiry learning
15. Seorang guru melaksanakan pembelajaran yang mengakomodasi semua
anggota kelompok mengungkapkan pendapat, ide, dan tanggapan terhadap skenario
secara bebas, sehingga dimungkinkan muncul berbagai macam alternatif pendapat. Kegiatan
yang dilakukan guru tersebut merupakan
implementasi strategi pembelajaran ....
A. Project based learning
B. Inquiry learning
C. Discovery learning
D. Kooperatif
E. Problem
based learning
16.
Seorang guru mengajak
siswa melakukan
kunjuangan ke suatu lembaga, namun sesampai dilembaga tersebut belum ada
petugas dan nara sumber yang melayani. Untuk mengisi kekosongan waktu guru
tersebut memulai pembelajaran
dengan memilih
menggunakan strategi pembelajaran ekspositori, pertimbangan guru memilih strategi tersebut
yaitu....
A. Waktu belajar cukup banyak
B. Sumber belajar hanya
dimiliki pendidik
C. Sedikitnya jumlah guru
D. Ruang kelas yang terbatas
E. Tidak
ada sumber belajar dan media pembelajaran
17. Berikut ini merupakan
langkah-langkah pembelajaran dengan model pembelajaran project based learning :
1) Penentuan Pertanyaan
Mendasar,
2) Mendesain Perencanaan
Proyek,
3) Menyusun Jadwal (Create a Schedule),
4) Memonitor peserta didik
dan kemajuan proyek (Monitor the Students
and the Progress of the Project),
5) Menguji Hasil (Assess the Outcome),
6)
Mengevaluasi Pengalaman (Evaluate the Experience).
Urutan
yang benar adalah ....
A. 1-2-3-4-5-6
B. 1-2-4-3-5-6
C. 1-3-2-4-5-6
D. 1-3-2-5-6-4
E. 1-2-3-5-4-6
18. Perhatikan langkah-langkah
kegiatan pembelajaran yang masih acak berikut ini!
1) Mengorganisasi siswa
dalam belajar
2) Orientasi siswa pada
masalah
3) Membimbing penyelidikan
siswa secara mandiri atau kelompok
4) Mengembangkan dan
menyajikan hasil karya
Jika
langkah-langkah tersebut disusun mengikuti urutan model pembelajaran Problem
Based Learning, urutan langkah yang tepat adalah ....
A. 1-2-3-4
B. 1-3-2-4
C. 2-3-1-4
D. 3-2-1-4
E. 2-3-1-4
19.
Siswa
melakukan kegiatan dengan berpedoman pada langkah-langkah yang telah ditetapkan
guru, yaitu
mengamati fenomena sosial disekeliling sekolah dan hasil pengamatan ditulis,
disusun menjadi laporkan serta didiskusikan bersama guru dan teman sekelas, pilihan strategi
yang digunakan….
A. Discovery
B. Heuristik
C. Pemecahan Masalah
D. Belajar Aktif
E.
Projek Based Learning
20.
Seorang guru ingin membelajarkan dengan
menggunakan strategi pembelajaran kooperatif. Maka urutan tahapan yang tepat
pada model pembelajaran kooperatif adalah…
A. Orientasi, bekerja
kelompok, kuis, penghargaan kelompok
B. Kuis, penghargaan
kelompok, bekerja kelompok, orientasi
C. Kuis, bekerja kelompok,
orientasi, penghargaan kelompok
D. Orientasi, penghargaan
kelompok, bekerja kelompok, kuis
E. Orientasi, pengamatan,
bekerja kelompok, kuis, penghargaan kelompok
21. Kriteria keberhasilan
belajar siswa ditentukan dengan menggunakan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)/ Kreteria Belajar Minimal (KBM). KKM/KBM adalah rata-rata setiap unsur dari kriteria yang
ditentukan. Untuk menentukan KKM diperlukan faktor-faktor….
A. Kompleksitas indikator,
daya dukung, dan kemampuan guru
B. Kemampuan guru,
sarana/prasarana, dan intake siswa
C. Daya dukung, tingkat kesulitan, dan kemampuan guru
D. Kompleksitas
indikator, daya dukung, dan intake siswa
E. Kemampuan guru, tingkat
kesulitan kompetensi dasar, dan intake siswa
22. Seorang guru harus menentukan Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM)/ Kreteria Belajar Minimal
(KBM). Berikut merupakan fungsi KKM/KBM, kecuali....
A. Sebagai acuan peserta
didik dalam menyiapkan diri mengikuti penilaian mata pelajaran
B. Merupakan target satuan
pendidikan dalam pencapaian kompetensi tiap mata pelajaran
C. Dapat digunakan sebagai
bagian dari komponen dalam melakukan evaluasi program pembelajaran yang
dilaksanakan di sekolah.
D. Untuk bahan laporan dan kelengkapan administrasi
sekolah
E. Sebagai
kegiatan pengambilan keputusan yang dapat dilakukan melalui metode kualitatif
atau kuantitatif.
23. Pada proses pembelajaran seorang guru ingin melakukan
penilaian terhadap prilaku siswa, maka Instrumen yang diguanakan dalam proses
pembelajaran tersebut adalah….
A. Pedoman
observasi
B. Kuesioner
C. Tes tulis
D. Pedoman wawancara
E. Tes hasil belajar
24. Setiap kali diakhir pembelajaran seorang guru akan
melakukan proses penilaian. Sebelum guru menyusun
soal-soal untuk menilai hasil belajar siswa, manakah yang pertama
kali harus dipelajari....
A.
Buku sumber yang digunakan
B.
Kurikulum dan silabus
C.
Karateristik siswa
D.
Indikator pencapaian
kompetensi
E.
Kemampuan awal siswa
25. Upaya merancang
pengayaan bagi perserta didik yang mencapai ketuntasan belajar optimal tampak
dalam kegiatan guru sebagai berikut….
A.
Memberikan tambahan materi berupa sumber ajar dari
pengarang yang berbeda
B.
Memberikan test tambahan dengan tingkat kesukaran
lebih tinggi
C.
Memberikan tambahan
sumber bacaan yang lebih mendalam dan tingkat variasi yang tinggi berikut
instrument testnya yang sesuai
D.
Diberi soal serupak untuk
memastikan tingkat keberhasilan belajar
E. diberikan
materi bahan ajar yang lebih tinggi tingkatannya dan mengerjakan soal-soal yang
memiliki kesulitan tinggi
26.
Dalam
kegiatan penilaian otentik banyak model yang dapat digunakan. Pada suatu penilaian seorang guru meminta siswa untuk mendemonstrasikan tugas
belajar tertentu. Bentuk penilaian otentik tersebut merupakan contoh penilaian
otentik berbentuk….
A. Penilaian proyek.
B. Peniaian kinerja
C. Peniaian
portofolio
D. Penilaian
antar teman
E. Penilaian
diri
27. Setiap akhir evaluasi dimungkinkan ada siswa yang
prestasi belajarnya belum memenuhi ketuntasan, sehingga guru perlu melakukan remedi.
Dasar
rancangan program remedi bagi siswa yang capaian
prestasinya di bawah ketuntasan belajar yaitu….
A. Proses Pengajaran
Remedial Pada Dasarnya Adalah Proses Belajar Mengajar Biasa
B. Tujuan Pengajaran
Remedial Adalah Sama Dengan Test Diagnostik
C. Sasaran
Terpenting Pengajaran Remedial Adalah Peningkatan Kecerdasan Siswa
D. Strategi Yang Dipilih Hanya
Berbentuk Test Ulang
E. Agar prestasi sekolah menjadi meningkat
28. Jika seorang guru ingin melakukan kegiatan remedi maka
salah
satu prinsip yang penting dipahami guru
dalam merancang
program remedial bagi siswa yaitu tampak dalam kegiatan berikut….
A. Membuat rancangan pembelajaran
khusus untuk siswa peserta remedial
B. Menggunakan rancangan
pembelajaran yang telah dibuat dengan memperhatikan hasil temuan analisis
evaluasi belajar siswa
C. Menurunkan standar ketuntasan belajar
D. Menggunakan
rancangan pembelajaran baru yang berbeda sama sekali dengan rancangan yang ada.
E. Merancang test ulang
saja tanpa ada pengulangan penjelasan materi
29. Jika seorang guru ingin melakukan penilaian portofolio
pada proses pembelajaran, maka Penilaian portofolio dapat dilaksanakan dengan cara….
A. Memberikan penilaian
menyeluruh terhadap tugas-tugas
siswa
B. Mengumpulkan
lembaran-lembaran jawaban hasil test harian dan sumatif tiap siswa
C. Memberikan tugas kepada siswa untuk dikerjakan di
rumah
D. Mengumpulkan
hasil kerja masing-masing siswa yang telah diberikan masukan baik oleh guru dan
rekan siswa dalam suatu album sebagai bukti hasil belajar
E. Mengumpulkan
lembaran-lembaran jawaban hasil ulangan tiap siswa untuk melihat kesulitan
siswa dalam memahami pokok bahasan tertentu dan kemudian diberikan pengajarandan
test remedial
30. Berdasarkan data hasil
evaluasi pembelajaran tentang memahami teks anekdot ternyata hasilnya tidak
maksimal. Dari 30 siswa dinyatakan belum tuntas sejumlah 15 sehingga mengikuti
program remedial. Sedangkan yang dinyatakan tuntas sejumlah 15 orang mengikuti
program pengayaan. Kegiatan pengayaan untuk 15 siswa dapat dilakukan oleh guru
dengan cara....
A. Mengadakan
pendalaman materi terkait dengan KD tersebut
B. Diberikan bahan ajar berupa modul
C. Digabung dengan siswa
yang belum tuntas ikut remedial
D. Melanjutkan materi pada
KD selanjutnya
E. Memberi tugas
mengerjakan lembar kerja siswa