Makarti Jaya

Makarti Jaya

Jumat, 26 Februari 2021

Tugas Agama Hindu Kelas 6 " Membaca dan mengerjakan Tugas" materi Tri Rna

 

A. Mengenal Tri Rna sebagai Utang Manusia yang Wajib Dibayar

Setiap manusia yang lahir di dunia memiliki hutang atau kewajiban. Hutang atau kewajiban yang kita miliki tentu harus dibayar. Hutang kita dapat berbentuk materi dan nonmateri. Sebagai pemeluk Hindu yang taat, tentu kita mengetahui bahwadalam ajaran  agama Hindu, terdapat hutang atau kewajiban yang kita bawa sejak lahir. Hutang atau kewajiban tersebut dikenal dengan sebutan Tri Rna.

Tri Rna berasal dari bahasa sansekerta dari kata Tri dan Rna, Tri artinya tiga, dan Rna artinya hutang atau kewajiban. Jadi, Tri Rna artinya tiga hutang atau kewajiban yang dimiliki manusia yang dibawa sejak lahir. Hutang atau kewajiban manusia meliputi hutang jiwa kepada Sang Hyang Widhi, hutang hidup pada orang tua, dan hutang pengetahuan kepada para guru dan orang suci. Ajaran Tri Rna mengajarkan kita untuk mengetahui hak dan kewajiban kita dalam kehidupan, sehingga menuntun kita untuk menyadari bahwa hidup kita ini memiliki hutang atau kewajiban yang wajib kita bayar dan laksanakan.

 

B. Bagian-Bagian Tri Rna

Dalam kehidupan sebagai manusia, ada tiga kewajiban utama yang harus dilaksanakan. Tiga kewajiban yang dimaksud sebagai berikut.

1.    Dewa Rna adalah kewajiban untuk membayar hutang jiwa kepada Sang Hyang Widhi, sebab beliau yang memberikan kehidupan kepada seluruh makhluk hidup termasuk manusia.

2.    Pitra Rna adalah kewajiban untuk membayar hutang jasa atas pemeliharaan orang tua kepada kita, semenjak kita di dalam kandungan hingga kita memasuki masa berumah tangga.

3.    Rsi Rna adalah kewajiban untuk membayar hutang jasa atas pendidikan yang diberikan oleh para Rsi, orang Suci, dan para guru. Atas jasa beliau, kita mampu memiliki pengetahuan hidup. Ajaran Tri Rna ini harus diamalkan dalam kehidupan kita sehari-hari karena Tri Rna adalah hutang manusia yang dibawa sejak lahir dan wajib dibayar.

 

 

TUGAS !

Setelah membaca materi diatas jawablah pertanyaan dibawah ini!

Tulis Soal dan Jawaban dibuku latihan. Semua tugas di kumpulkan Hari Kamis Depan!

Tri Artinya….

Rna Artinya…

Tri Rna Artinya…

Bagian-bagian Tri Rna :

1.    Dewa Rna Artinya…

2.    Pitra Rna Artinya…

3.    Rsi Rna Artinya….

Kamis, 18 Februari 2021

tugas agama Hindu Kelas 5

Tugas ! Tulis Jawaban soal dibawah ini di buku catatan, Besok Sekolah dikumpulkan.

 

1.    Tri Murti merupakan wujud dari Guru Swadhayaya, yang terdiri dari dewa......................dan......................

2.    Apabila ibuku sakit, dan tidak mampu melakukan kegiatan rumah tangga sikapku adalah.......................................................................

3.    Pekerjaan rumah (PR) dari guru harus..............................

4.    Setiap siswa memiliki kewajiban di sekolahnya sebelum pelajaran pokok dimulai. Kewajiban yang saya lakukan sebelum belajar adalah.......

5.    Di kampung halamanmu ada peraturan tidak boleh membuang sampah sembarangan. Ketika kamu melihat temanmu membuang sampah sembarangan, sebaiknya apa yang kamu lakukan?

6.    Saya menghormati perintah bapak/ibu guru karena perintah bapak/ ibu guru adalah untuk ...............

7.    Sebagai perwujudan rasa hormat kepada Guru Wisesa apa yang dapat kamu lakukan sebagai pengguna jalan? Saya wajib mengikuti ......

8.    Menghormati rambu-rambu lalu lintas adalah sebagai wujud bhakti kepada Guru Wisesa, jelaskan arti masing-masing warna! Lampu hijau tanda.................., lampu kuning tanda.................., lampu merah tanda .....

9.    Apabila melihat sampah di halaman sebaiknya saya ..............................

10.  Yang menjadi guru pertama dan utama adalah ................................ 

Selasa, 16 Februari 2021

Membaca Cerita !

 

Membaca Cerita !

Terjadinya Bulan Terang (Purnama) dan Bulan Mati (Tilem)

Daksa adalah anak dari Deva Brahmā. Beliau mempunyai putri sebanyak dua puluh tujuh. Putri-putrinya dinikahkan dengan Candra. Rohini adalah istri Candra yang paling cantik dan sangat disayangi oleh Deva Candra. Karena cintanya kepada Rohini, Deva Candra menjadi pilih kasih dengan istri-istrinya yang lain. Kemudian, istri-istri Deva Candra yang lain mengeluh pada ayahnya, Sang Daksa. Daksa menjadi marah dan mengutuk Deva Candra,“ Hai Candra! Karena engkau tidak bisa adil dengan semua istri-istrimu, aku akan mengutukmu! Engkau akan merasakan sakit yang tidak dapat disembuhkan.” Karena kutukan tersebut, dari hari ke hari kekuatan dan cahaya Deva Candra berkurang. Akhirnya, Deva Candra meminta perlindungan kepada Deva Śiva. “Oh, Deva Śiva, aku datang ke hadapan-Mu untuk memohon perlindungan atas kutukan yang telah Sang Daksa berikan.” Deva Śiva yang penuh kasih melegakan hati Candra yang sedang sakit dan menaruh Candra di kepala-Nya. Dengan berada di kepala Deva Śiva, Candra/Bulan menjadi kekal dan bebas dari segala bahaya. Mengetahui sang suami telah meninggalkan dirinya, putri-putri Daksa itu sedih dan menangis. Mereka datang menghadap sang ayah, Daksa.

Putri-putri Daksa berkata,“ Oh, Ayah, dahulu kami mohon kepadamu agar kami mendapat berkah dari suami. Tetapi, kini bukan mendapat berkah darinya, melainkan dia telah meninggalkan kami.”

“Oh Ayah, meskipun kami memiliki mata, kami hanya menemukan kegelapan di mana-mana. Sekarang kami sadar bahwa suami adalah mata satu-satunya bagi wanita.”

“Mohon kembalikan suami kami. Anda adalah putra Deva Brahmā dan Anda cukup perkasa untuk menciptakan sendiri satu alam semesta.” Mendengar kata-kata dari semua putrinya itu, Daksa lalu pergi menghadap Deva Śiva. Deva Śiva bangkit dari tempat duduknya dan sujud menghormati Daksa. Daksa lalu memberkati Deva Śiva. Melihat perilaku Deva Śiva yang rendah hati, kemarahan Daksa menjadi hilang. Kemudian, Daksa berkata,“Oh Deva Śiva, mohon kembalikan menantuku yang dicintai oleh putri-putriku yang melebihi nyawanya sendiri. Anda juga adalah menantuku. Jika Anda tidak mengembalikan Candra kepadaku, saya akan ucapkan kutukan keras atas dirimu.” Setelah mendengar Daksa bicara, Deva Śiva mengucapkan kata kata yang terdengar lebih manis dari amrita. Deva Śiva berkata,“Anda boleh bakar saya jadi abu, atau ucapkan satu kutukan atas diriku sesuai kehendakmu, tetapi saya tidak dapat mengembalikan Candra (Bulan)

yang telah berlindung kepadaku.” Mendengar kata-kata Deva Śiva yang demikian, Daksa hendak mengucapkan kutukan atas Deva Śiva. Deva Śiva ingat Govinda. Pada saat itu pula, Sri Kṛṣṇa muncul di sana dalam wujud seorang Brahmāna tua. Baik Deva Śiva maupun Daksa sujud kepada Brahmāna tersebut  dengan penuh hormat. Beliau memberkati mereka berdua dan berkata kepada Deva Śiva.

“Oh, Śiva, tidak ada apa pun yang lebih disayangi oleh semua makhluk hidup selain dirinya sendiri. Dengan merenungi hal ini, oh, penguasa para Deva, Anda hendaknya selamatkan dirimu dengan memberikan Candra kepada Daksa. Anda adalah tempat berlindung terbaik, Anda tenang, Anda adalah Vaisnava yang paling terkemuka dan Anda memperlakukan segala makhluk dengan cara yang sama.

Anda bebas dari tindak kekerasan dan kemarahan. Daksa adalah putra perkasa Deva Brahmā dan dia berwatak pemarah. Deva yang mulia, mengalah di hadapan yang sedang marah.” Deva Śiva tersenyum dan berkata, “Saya dapat mengorbankan pertapaan saya, kemuliaan saya, semua keberhasilan saya, kekayaan, dan bahkan nyawa saya sendiri. Tetapi, saya tidak bisa meninggalkan orang yang telah berlindung kepada saya. Dia yang telah mencampakkan seseorang yang telah berlindung kepadanya akan ditinggalkan oleh Dharma. Oh, Tuhanku, Anda tahu betul tentang Dharma. Mengapa Anda mengucapkan kata-kata yang dipengaruhi khayalan? Anda adalah pencipta dan pelebur segala sesuatu. Orang yang berbhakti kepada-Mu tidak takut kepada siapa pun.” Brahmana yang mengetahui betul perasaan setiap orang, mendengar kata-kata Deva Śiva dengan saksama. Kemudian, Beliau mengambil setengah bagian Candra (Bulan) yang sakit dan memberikannya

kepada Daksa. Selanjutnya, Beliau mengambil setengah bagian Bulan yang sehat dan menaruhnya di kepala Deva Śiva. Melihat setengah Bulan (Candra) yang sakit, Daksa kemudian berdoa kepada Sri Kṛṣṇa. Beliau lalu mengatur bahwa Bulan akan

bercahaya penuh selama dua minggu dan tidak akan bercahaya selama dua minggu berikutnya. Demikianlah, setelah memberkati Deva Śiva dan Daksa, Sri Kṛṣṇa kembali ke tempat tinggal-Nya (Brahma-Vaivarta Purana Brahma-kAnda 9.49-53).

 

Tugas !

Jawablah pertanyaan dibawah ini ditulis dibuku catatan di kumpulkan saat ada jam sekolah!

 1  Daksa adalah putra dari dewa ?

2.     Mengapa deva Candra di kutuk oleh daksa ?

3.     Setengah Bagian Bulan/candra yang sehat diambil oleh dew siwa diletakan dimana?

Jumat, 12 Februari 2021

Selasa, 09 Februari 2021

Nama bulan dan Hari dalam Agama Hindu

 Nama-nama Bulan dalam Agama Hindu

No

Bahasa Kawi

Bahasa Indonesia

1

Kasa

Juli

2

Karo

Agustus

3

Katiga

September

4

Kapat

Oktober

5

Kalima

November

6

Kaenem

Desember

7

Kapitu

Januari

8

Kawolu

Februari

9

Kesanga

Maret

10

Kedasa

April

11

Kajyesta

Mei

12

Kasada

Juni

Nama-nama Hari dalam Agama Hindu

No

Bahasa Kawi

Bahasa Indonesia

1

Radite

Minggu

2

Soma

Senin

3

Anggara

Selasa

4

Buda

Rabu

5

Whrspati

Kamis

6

Sukra

Jum’at

7

Saniscara

Sabtu