DHARMA PAMACULAN
TATA CARA BERTANI
1.
NGENDANGIN (MENGAWALI BERTANI)
-
Sarana (Banten): Aneka buah, daun sirih, Daun Sulasih, kembang payas,
minyak wangi, bubuk wangi, dan dihaturkan kesanggah sawah.
-
Mantra : Ong
Bhatari Sri, Sri Wastu ya namah swaha.
2.
MENYIAPKAN BIBIT
PADI
-
Bibit padi diberi Mantram: ih Sipari
awod kawat, awit salaka, arondon mas, awoh mirah, ong pasek – pasek ta kita
saking patala, teka ndusi Sang Hyang Warsa, teka lenga Sang Hyang Embun, Teka
Empeti Sang Hyang Bayu.
3.
AMALUKU (MULAI MEMBAJAK)
-
Sasih Kasa, Jiyestha, dan Sadha. Banten : Aneka buah dan jajan warna putih,
segehan nasi kepel warna putih, bunga serba putih, Sawen (tanda keramat) dari
pucuk kembang sepatu warna putih dihaturkan menghadap ketimur kehadapan Ida
Sang Hyang Iswara Guru.
-
Sasih Karo, Katiga dan Kapat. Banten : Aneka buah dan jajan warna merah,
segehan nasi kepel warna merah, Iwak (lauk), Lawar ayam atau itik, canang raka,
bunga serba merah, sawen dari bunga kembang sepatu (Pucuk rejuna) dihaturkan
menghadap keselatan kehadapan Ida Sang Hyang Brahma Guru.
-
Sasih kalima, kaenem dan Kapitu. Banten : aneka buah dan jajan warna
kuning, Lauk olahan lawar ayam atau itik, canang raka, bunga serba kuning,
sawen warna kuning dari kayu mas dihaturkan menghadap barat kehadapan Ida Sang Hyang
Mahadewa Guru.
-
Sasih Kawulu, Kasanga dan Kadasa. Banten : aneka buah dan jajan warna hitam
atau buram, lauk olahan lawar ayam atau itik, canang raka, bunga serba hitam,
sawen warna hitam dari kayu temen. Dihaturkan kearah Utara kehadapan Ida Sang
Hyang Wisnu Guru.
4.
ANGGURIT (MEMBIBIT PADI)
-
Banten : Nasi 1 Kojong, lauknya telor dadar, udang digoreng, sambal kencai,
serundeng dari kelapa gading, bunga tiga kancuh letakan dipengalapan.
-
Mantram: Ong
Ibu Pertiwi, ulun aminta nugraha, pakenani tanemaning ulu, empunen sida urip
warsa, Ong Sri sri ya namah swaha.
5.
ANANDUR PARI (MENANAM PADI)
-
Banten : Nasi kepel Putih kuning, lauknya telor, bubur beralaskan suyuk 7
buah, nasi kuning beralaskan daun dap-dap, lauknya tadah sukla, cang genten,
canang tubungan, minyak wangi dan bubuk wangi, sajen dihaturkan di pangalapan,
panggil I rare Angon dan Bhatari Uma.
-
Banten Lainnya : Sesayut dengan lauk terasi merah, kelengkapannya canang
sari, canang genten, canang berisi nyanyahan gringsing, gula merah, daksina 1,
beras 1 kulak dan benang 1 gulung.
KETETAPAN LAIN SAAT MENANAM PADI
SESUAI SASIH
-
Kasa, Jyestha dan Sadha, Naga menghadap ketimur dilakukan dengan memutar kekiri.
Bantennya : nasi Putih, lauknya putih telor, bunga putih,
pajungjungan-nya ranting lamau atau ranting dap-dap.
Mantranya : Sang
-
Karo, Katiga, Kapat, Naga menghadap keselatan dilakukan berputar kekiri.
Bantennya : nasi merah, lauknya ikan merah, bunga merah,
pajungjungan-nya bambu atau ranting pohon temen.
Mantranya : Bang
-
Kalima, Kaenenm, Kapitu, Naga menghadap ke Barat
Bantennya : nasi kuning, lauknya kuning telor, bunga
kuning, pajungjungn-nya bambu kuning atau kayu mas.
Mantranya : Tang
-
Kaulu, Kasanga, Kadasa, Naga menghadap ke Utara dilakukan memutar kearah
Kiri. Jangan menentang arah kepala naga saat aktivitas disawah.
Mantaranya : Am
6.
UWUSAN ANANDUR PARI (SELESAI MENANAM PADI)
-
Menghaturkan sajen cawu mumbul 1 di Pura Bedugul. Ditengah sawah
menghaturka cawu mumbul 2, cawu petik 2. Sedangkan disetiap sisi sawah
menghaturkan cawu petik 1 buah.
7.
PADI BERUMUR 12 HARI
-
Banten: bubur beralaskan cawu empat
warna, bubur beralaskan suyuk jumlah nya berdasarkan neptu hari, tulung 5,
ketupat pandawa 5, canang berisi nyayahan geringsing, gula merah ditandai
dengan ranting dap-dap.
8.
PADI BERUMUR 17 HARI
-
Banten : bubur tabah 5 tanding,
diletakan disetiap arah sawah dan ditengah bidang sawah.
9.
PADI BERUMUR 1 BULAN
-
Banten: ketupat dampulan, penek putih
kuning, nasi takilan, canang tubungan serta nasi warna-warni, canang berisi
nyayahan geringsing.
10.
PADI BERUMUR LEBIH 1 BULAN
-
Banten: Pada hari raya dan hari baik
Ketupat sari berisi jaja begina, tulung urip, tulung sangkur.
11.
PADI BERUMUR 2 BULAN
-
Banten : membuat sanggar disawah, bulayag
6, ketupat 2, asam, 5 macam buah pala, kelapa muda dikasturi,dibawah sanggar
bantenya : nasi takilan, lauknya tlengis, ketupat lepet dengan lauk ikan dan
telor, ditandai dengan kalawasan, lidi 3 buah, uang kepeng 3 keping, lalu lidi
dipakai memukul padi secara simbolis.
12.
PADI BERUMUR 3 BULAN
-
Banten : melakukan upacara Ngiseh,
Byukukung dengan menghaturkan ketupat, lauknya ayam yang dibakar.
13.
MEMANEN PADI DISAWAH
Apabila memanen padi disawah
harus diperhatikan ketetapan Sapta Wara, Sri dan Guru dengan hari baik paroh
terang atau paroh gelap, jumlah helaian padinya 108.
-
Banten : Nasi kuning beralaskan tulung 7 buah, lauknya
kuning telor, bunga kuning
-
Mantra : Ong Sri Mahadewa ya namah
-
Mantra memanen padi : Ong Sri mider, sri mandel, mungguh sri jagat raya namah.
Ong sang pangukuhan, sang karung kalah, sang sandang gabah, sang katung mararas,
sang wretikan dayun, Angrowangana ani-ani, witana mandel.
-
Aturan memanen padi, jika pada ketetapan hari sri cawuya 6, jika ketetapan
guru cawunya 8, jika ketepan Rudra Cawu-nya 3, jika ketetapan Kala cawu-nya 1.
Jangan memanen menentang arah kepala naga karena menyebabkan Boros.
14.
MENGHIDARKAN PADI
(PAMUNGKEM) DARI HAMA
a.
Menghindar Dari Serangan Burung.
-
Sarananya : Daun Pohon Samidaha,
dipercikan berkeliling dengan memutar kekiri.
-
Mantra : Ong
kaki bungkem, ambuh basang sang manuk amangan parinira Bhatari Guru, pari maka
palalyanan, teka bungkem.
b.
Hama Tikus menyerang Padi
-
Sarananya : bubur pirata talopokan, canang, minyak wangi, bubuk wangi,
haturkan disawah.
-
Mantra : Sang
tikus meneng, aywa mangan pari ingsun. Berikan juga sajen untuk tikus, berupa jeroan
dibeli seharga 1 keping uang kepeng, pada saat diberikan sajen hendaknya
menirukan suara tikus sebanyak 3 kali.
Sarana Mengusir Tikus :
-
Sarananya :Kapur bubuk dialasi dengan daun menduri 5 lembar ditaruh setiap
sisi sawah dan ditengah selembar.
-
Mantra : Ong
Meng putih, ula putih, lamun wani tikus putih, tumoning meng putih, ula putih,
wani ki tikus putih amangan Bhatari Sri,
tan wani tikus putih amangan Bhatari Sri, Cangkem sira bungkem 3 kali.
c.
Jika padi diserang hama Walang Sangit
-
Sarananya : Kerak Nasi (nasi Aking) yang direndam, ditempatkan pada sebuah
periuk yang baru, pucuk daun dap-dap 3 lembar, ikat dengan benang 3 warna, lalu
tutup, campur dengan abu bakaran gumpang padi, percikan dengan arah memutar
kekiri 3 kali.
-
Mantra : Muncrat
mutering bhumi, mas ratna mutering jagat, I Wahi Ni Sarini.
d.
Jika padi tidak mau tumbuh tunas baru
-
Sarananya : Ikan Ilak yang ditanam disetiap sudut sawah, lalu disembur
dengan tri katuka (Bawang Merah, Bawang Putih dan Jangu) 3 Kali.
-
Mantra :
Ong Uler, singat luwa, joh paranta, garuda putih, kahidep sidhi mandi
mantranku.
e.
Jika padi menguning bagaikan terbakar.
-
Sarananya : Tahi ayam yang encer, batang pohon sirih, tri katuka (bawang
merah, bawang putih dan jangu) ditumbuk, dibuang ketempat masuknya air.
f.
Jika padi diserang hama lanas
-
Sarananya : Pohon Liligundi yang ditumbuk, air cuka, dipercikan pada padi
disawah.
g.
Jika diserang hama Wereng.
-
Sarananya : Seluruh bagian pohon kucicang, dipotong kecil-kecil, kemudian
ditumbuk, lalu percikan pada padi disawah. Sarana lainnya bagian pohon kelapa
yang kena petir taruh dipangalapan.
-
Mantra :
Ong kamana Ida Bhatara Manu Sumamburat manadi ta sira lanas, manadi ta sira
mereng, manadi ta sira mati busung, apan aku anak ing Bhatara Guru, anambenin
Sira, Mundura Sira, Klod Kauh pangunduran sira, Syah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar