Makarti Jaya

Makarti Jaya

Jumat, 19 Juli 2019

Dharma Wacana PENERAPAN AJARAN TRI HITA KARANA DALAM KEHIDUPAN


DHARMA WACANA
PENERAPAN AJARAN TRI HITA KARANA DALAM KEHIDUPAN

Om awignam astu namo sidham
Om sidhirastu  tad astu svaha,
Om anubhadrah kartayo yantu visvatah ya namah svaha.
Om Svastyastu,

Bapak/Ibu Dewan Juri yang saya hormati
Umat Sudharma yang saya hormati
Dan Seluruh Peserta Pendharma Wacana yang saya hormati

Pertama- tama marilah kita mengucapkan sidhirastu kehadapan Ida SangHyang  Widhi, karena berkat perkenan Beliaulah kita semua dapat bertemu di ruangan ini dalam suasana yang indah yang penuh kebahagiaan dan kedamain, dalam keadaan yang sehat jasmani maupun rohani.  izinkanlah  saya untuk ikut memeriahkan rangkaian kegiatan Utsawa Dharma Gita Serta menyampaikan sabda Hyang Widhi dalam rangkuman Dharma Wacana yang bertema PENERAPAN AJARAN TRI HITA KARANA DALAM KEHIDUPAN”.
Bapak/ibu umat sudharma,
            Tri Hita Karana merupakan suatu konsep atau ajaran dalam agama hindu yang selalu menitik beratkan bagaimana antara sesama bisa hidup secara rukun dan damai.  Tri hita karana bisa diartikan tiga penyebab kesejahteraan. Yang mana Tri yang artinya tiga, Hita yang artinya sejahtera, dan Karana yang artinya penyebab. Adapun tiga hal tersebut adalah parhayangan, pawongan, dan palemahan. Konsep Tri Hita Karana muncul berkaitan dengan keberadaan desa adat Bali. Dengan kata lain bahwa ciri khas desa adat Bali harus mempunyai unsur wilayah, orang-orang atau masyarakat yang menempati suatu wilayah serta adanya tempat suci untuk memuja Tuhan.
Pembagian ajaran Tri Hita karana meliputi;
1.      Parhayangan
Parhyangan berasal dari kata hyang yang artinya Tuhan. Parhayangan berarti ketuhanan atau hal-hal yang berkaitan dengan keagamaan dalam rangka memuja ida sang hyang widhi wasa. Dalam arti yang sempit parhyangan berarti tempat suci untuk memuja tuhan.
Menurut tinjauan Dharma susila, manusia menyembah dan berbhakti kepada tuhan disebabkan oleh sifat-sifat parama (mulia) yang dimilkinya.. Karena hal tersebut diatas, maka satu-satunya dharma/susila yang dapat kita sajikan kepada beliau hanyalah dengan jalan menghaturkan parama suksmaning idep atau rasa terima kasih kita yang setinggi-tingginya kepada beliau.
Hadirin yang saya hormati,
Adapun contoh implementasi rasa syukur kita kepada tuhan adalah dengan jalan :
1)      Sujud bhakti menghaturkan yadnya dan persembahyangan Tri Sandhya kepada tuhan yang maha esa).
2)      Berziarah atau berkunjung ketempat-tempat suci atau tirta yatra untuk memohon kesucian lahir dan bhatin
3)            Mempelajari dengan sungguh-sungguh ajaran-ajaran mengenai ketuhanan, mengamalkan serta menuruti dengan teliti segala ajaran-ajaran Agama. Dalam Bhagawadgita IX.14 dikatakan bahwa :
Satatam kirtayatom mam
Yatantas ca drsha vrtatah
Namasyantas ca mam bhatya
Ni tyayuktah upsate”
Yang artinya adalah :
Berbuatlah selalu hanya untuk memuji-Ku dan lakukanlah tugas pengabdian itu dengan tiada putus-putusnya. Engkau yang memujaku dengan tiada henti-hentinya itu serta dengan kebaktian yang kekal adalah dekat dengan-Ku.

Umat sudarma yang berbahagia,
Disamping itu rasa bhakti kepada ida sanghyang widhi wasa itu timbul dalam hati manusia berupa sembah, puji-pujian, doa penyerahan diri, rasa rendah hati dan rasa berkorban untuk kebajikan. Kita sebagai umat manusia yang beragama dan bersusila harus menjunjung dan memenuhi kewajiban, antara lain cinta kepada kebenaran, kejujuran, keikhlasan, dan keadilan. Sesuai dengan swadharmaning umat yang religius, yakni untuk dapat mencapai moksartam jagad hita ya ca itri dharma, yakni kebahagiaan hidup duniawi dan kesempurnaan kebahagioan rohani yang langgeng (moksa).
2.      Pawongan
Pawonan berasal dari kata wong (dalam bahasa jawa) yang artinya orang. Pawongan adalah  perihal yang berkaitan dengan orang dalam satu kehidupan masyarakat, dalam arti yang  sempit pawongan adalah kelompok manusia yang bermasyarakat yang tinggal dalam satu wilayah.
sebagai mahluk sosial juga harus membina hubungan dengan sesama Manusia dan mahluk lainya. Yang dimaksud dengan hubungan antar manusia dan mahluk lain ini adalah hubungan antar anggota keluarga , masyarakat, antara anak, suami dan istri dan lainnya. Hubungan manusia dengan mahluk lainya hendaknya dapat menciptanya suasana rukun, harmonis, dan damai serta saling bantu membantu satu sama lain dengan hati yang penuh dengan cinta kasih. Yang mana kasih merupakan dasar kebajikan.
Bapak /ibu yang saya hormati
Dalam manu smerti II,138 disebut :
yang artinya:
berkatalah yang sewajarnya jangan mengucapkan kata kata yang kasar. Walaupun kata-kata itu benar, jangan pula mengucapkan kata-kata lemah lembut namun dusta. Inilah hukum susila yang abadi (sanatana dharma).

3.      Palemahan
Palemahan berasal dari kata lemah yang artinya tanah. Palemahan juga berati bhuwana atau alam. Dalam artian yang sempit palemahan berarti wilayah suatu pemukiman atau tempat tinggal.
Manusia hidup di alam dan dari hasil alam. Hal inilah yang melandasi terjadinya hubungan harmonis antara manusia dengan alam semesta ini.
Untuk tetap menjaga keseimbangan dan keharmonisan alam, umat Hindu melaksanakan upacar tumpek uye (tumpek kandang), yang bertujuan untuk menjaga kelestarian hidup binatang dan melaksanakan upacara tumpek wariga (tumpek bubuh) untuk melestarikan tumbuh-tumbuhan..
Demikianlah penjelasan mengenai pembagian dari tri hita karana tersebut. Arti penting ajaran Tri hita karana ini merupakan ajaran agama hindu yang universal. Ajaran tri hita karana mengarahkan manusia untuk selalu mengharmoniskan hubungan manusia dengan sang pencipta, manusia dengan alam semesta, dan hubungan manusia dengan mahluk lainnya.
Demikianlah Dharma wacana yang dapat saya sampaikan pada hari yang bahagia ini semoga diterapkan dalam kehidupan kita supaya tercipta suatu keadaan yang harmonis, tentram dan damai, jika ada dalam penyampaian yang salah atau kurang berkenan kepada Bapak /Ibu dewan Juri dan umat Sudharma saya mohon maaf. Dan kepada Ida SangHyang Widhi Wasa, hamba haturkan Om ksantawyo waciko mama.
Om santhi, santhi, santhi om.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar